Tuesday, March 9, 2010

Ya Rabbi .....

Apa yang akan kubanggakan;
Mengaku diri akrab dengan Sang Maha Abadi?
Atau berpura-pura tunduk dan patuh dengan segenap fikir dan hati?

Ya Rabbi... Ampuni kami yang selalu saja menipu diri
Ya Rabbi... Maafkan kami yang mengaku dekat dengan-Mu, tapi tidak pernah menengok-Mu
Ya Rabbi... Maafkan kami yang selalu bicara cinta, tapi tidak pernah lepas dari dusta
Ya Rabbi... Maafkan kami yang selalu mengaku rindu, tetapi selalu saja selingkuh didepan-Mu
Ya Rabbi... Ajarkan kepada kami; bercinta tanpa birahi
Ya Rabbi... Ajarkan kepada kami bagaimana cara menyayangi tanpa melanggar larangan-Mu
Ya Rabbi... Tanamkan dalam hati kami rasa malu pada-Mu,
Suburkan dalam jiwa kami rasa syukur kepada-Mu
Ya Rabbi... Ajarkan pada kami;
Mencintai-Mu ...
Merindukan-Mu ...
Menyanyangi-Mu ...
Membutuhkan-Mu ...
Tanpa kenal letih.

Buat yang sudah menikah & akan menikah

Buat Yg Sdh Mnikah & Akan menikah....

Copas dari notes : Nur Komala Sari

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Bertengkar adalah phenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga, kalau ada seseorang berkata: "saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya !" kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristeri, atau ia tengah berdusta.

Yang jelas kita perlu menikmati saat-saat bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi saat saat tidak bertengkar. Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja dihantarkan dalam muatan emosi tingkat tinggi.

Kalau tahu etikanya, dalam bertengkarpun kita bisa mereguk hikmah,betapa tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan pesannya terasa kental,lebih mudah dicerna ketimbang basa basi tanpa emosi.

Tulisan ini murni non politik, jadi tolong jangan tergesa-gesa membacanya.

Bacalah dengan sabar, lalu renungi dengan baik, setelah itu...terapkan dalam keseharian kita.......setuju ??

Suatu ketika seseorang berbincang dengan orang yang akan menjadi teman hidupnya, dan salah satunya bertanya; apakah ia bersedia berbagi masa depan dengannya,dan jawabannya tepat seperti yang diharap.mereka mulai membicarakan : seperti apa suasana rumah tangga ke depan.salah satu diantaranya adalah tentang apa yang harus dilakukan kala mereka bertengkar. Dari beberapa perbincangan hingga waktu yang mematangkannya, tibalah mereka pada sebuah memorandum of understanding,bahwa kalaupun harus bertengkar, maka :

1. Kalau bertengkar tidak boleh berjama'ah
cukup seorang saja yang marah-marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjama'ah, seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika ia marah dan saya mau menyela, segera ia berkata "stop" ini giliran saya ! Saya harus diam sambil istighfar. Sambil menahan senyum saya berkata dalam hati :
"kamu makin cantik kalau marah,makin energik ..."

dan dengan diam itupun saya merasa telah beramal sholeh, telah menjadi jalan bagi tersalurkannya luapan perasaan hati yang dikasihi... "duh kekasih .. Bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka dipadang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu ...."
demikian juga kalau pas kena giliran saya "yang olah raga otot muka", saya menganggap bahwa distorsi hati, nanah dari jiwa yang tersinggung adalah sampah,
ia harus segera dibuang agar tak menebar kuman, dan saya tidak berani marah sama siapa siapa kecuali pada isteri saya

maka kini giliran dia yang harus bersedia jadi keranjang sampah.
Pokoknya khusus untuk marah, memang tidak harus berjama'ah, sebab ada sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan secara berjama'ah selain marah

2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah terlipat masa (maksudnya masa lalu kita)

siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah.

Siapapun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan dan bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedang pertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangunnya.

Kalau saya terlambat pulang dan ia marah,maka kemarahan atas keterlambatan itu
sekeras apapun kecamannya, adalah "ungkapan rindu yang keras". Tapi bila itu
dikaitkan dgn seluruh keterlambatan saya, minggu lalu,awal bulan kemarin dan dua bulan lalu, maka itu membuat saya terpuruk jatuh.

Bila teh yang disajinya tidak manis (saya termasuk penimbun gula),sepedas apapun saya marah,maka itu adalah "harapan ingin disayangi lebih tinggi". Tapi kalau itu dihubungkan dgn kesalahannya kemarin dan tiga hari lewat,plus tuduhan "sudah tidak suka lagi ya dengan saya", maka saya telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu, ups saya telah membunuhnya, membunuh cintanya.

Padahal kalau cintanya mati, saya juga yang susah ... Ok, marahlah
tapi untuk kesalahan semasa, saya tidak hidup di minggu lalu, dan ia pun milik
hari ini .....

3. Kalau marah jangan bawa-bawa keluarga
saya dengan isteri saya terikat baru beberapa masa, tapi saya dengan ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga ia dan kakak serta pamannya. Dan konsep quran, seseorang itu tidak menanggung kesalahan fihak lain (qs.53:38-40).

Saya tidak akan terpantik marah bila cuma saya yang dimarahi, tapi kalau ibu saya diajak serta, jangan coba coba. Begitupun dia,semenjak saya menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapapun di dunia ini selain dia, karenanya mengapa harus bawa bawa barang lain ke kancah "awal cinta yang panas ini".

Kata ayah saya : "teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak".

Memarahi orang yang mencintai saya, lebih mudah dicari ma'afnya daripada ngambek pada yang tidak mengenal hati dan diri saya..". Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usah ditambah tambah dengan memusuhi mertua!

4.kalau marah jangan di depan anak-anak

anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian.

Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita, karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita. Anak yang melihat orang tua nya bertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimana ibunya. Membela ibu, tapi itu 'kan bapak saya.

Ketika anak mendengar ayah ibunya bertengkar :
* ibu : "saya ini cape, saya bersihkan rumah, saya masak,dan kamu datang main suruh begitu, emang saya ini babu?!!!"

* bapak : "saya juga cape, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan aku harus mencari lebih banyak untuk itu, saya datang hormatmu tak ada, emang saya ini kuda ????!!!!

* anak : "...... Yaaa ...ibu saya babu, bapak saya kuda .... Terus saya ini apa ?"

kita harus berani berkata : "hentikan pertengkaran !"
ketika anak datang, lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan.
Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata
bahasa hati kita ???

5. Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat

pada setiap tahiyyat dalam shalat kita berkata : "assalaa-mu 'alaynaa wa'alaa'ibaadilahissholiihiin" ya allah damai atas kami, demikian juga atas hamba hambamu yg sholeh ....
Nah andai setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap isteri/suami kita dengan amarah, maka kita telah mendustai nya, padahal nyawamu ditangan nya.

Ok, marahlah sepuasnya kala senja, tapi habis maghrib harus terbukti lho itu janji dengan ilahi .... Marahlah habis shubuh, tapi jangan lewat waktu dzuhur, atau maghrib sebatas isya ... Atau habis isya sebatas....???
Nnngg .. Ah kayaknya kita sepakat kalau habis isya sebaiknya memang tidak bertengkar ...

6. Kalau kita saling mencinta, kita harus saling mema'afkan

tapi yang jelas memang begitu, selama ada cinta, bertengkar hanyalah "proses belajar untuk mencintai lebih intens" ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita maki-maki.

Ini saja, semoga bermanfa'at,"dengan ucapan syahadat itu berarti kita menyatakan diri untuk bersedia dibatasi".

*selamat tinggal kebebasan tak terbatas yang dipongahkan manusia pintar tapi bodoh*

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Rice Milk, Soy Milk and Nut Milk for Babies

---
http://www.wholesomebabyfood.com/tipmilk.htm
Beware Rice Milk and Soy Milk for Infants and Toddlers - What You Should Know About Offering Babies and Toddlers Rice Milk, Soy Milk or Nut Milks



Rice Milk, Soy Milk and Nut Milk should never be confused with (or used as a replacement for) breast feeding, infant formula, or even whole cow milk. These alternative milks do not have the right amount of nutrients needed to sustain healthy growth.

You should never switch your infant from a soy based formula to plain soy milk. It is most important to distinguish the difference between a soy formula and soy milk; soy formula is formulated to contain the nutrients babies need to grow while soy milk is not. Infant formulas are based on whole cow milk; whole cow milk contains a variety of nutrients that are among those crucial to building good health in babies and toddlers. Many of these nutrients are not naturally occurring in "alternative beverages" and while those beverages may be fortified, fortification with nutrients seldom leaves these nutrients as bio-available as those that are natural.

Soy Milk, Rice Milk and Whole Cow Milk:

Whole cow milk contains natural calcium that is more easily absorbed and bio-available than calcium from other sources. It contains the "good" fats that are crucial to both infant and toddler development; a reason why pediatricians recommend whole milk for a minimum of the first 2-3 years of age. Whole cow milk is also a great source of protein, another nutrient that is crucial in healthy development. Vitamin A and B12, along with some other B Vitamins, are also found in whole milk and these vitamins are essential in sustaining proper growth.

Rice Milk in particular is low in fat which is not recommended for those under 2 years of age and it is also low in (if not completely devoid of) protein. "It contains more carbohydrates as compared to cow's milk, but less protein and calcium and no cholesterol and lactose. Commercial brands are often fortified with Vitamins A and D, some B vitamins, calcium and iron." rich rice milk

Recently, in May of 2009, the United Kingdom's Food Standards Agency recommended that children under the age of 4.5 years not drink rice milk. This recommendation came, not only due to the nutritional inferiority of the rice milk, due to levels of arsenic found in many brands of rice milk.
"As a precaution, toddlers and young children between 1 and 4.5 years old should not have rice drinks as a replacement for cows' milk, breast milk, or infant formula. This is because they will then drink a relatively large amount of it, and their intake of arsenic will be greater than that of older children and adults relative to their bodyweight.

This is both on nutritional grounds and because such substitution can increase their intake of inorganic arsenic, which should be kept as low as possible. A daily half pint or 280 millilitres of rice drink could double the amount of the more harmful form of arsenic they consume each day. There is no immediate risk to children who have been consuming rice drinks and it is unlikely that there would have been any long-term harmful effects but to reduce further exposure to arsenic parents should stop giving these drinks to toddlers and young children." Learn more at the FSA's website

Soy milk also contains a lower level of fats.
"Low-fat soy milk and rice milk contain low levels of fat and protein. If these products are used parents must be sure children are getting adequate fat and protein from other dietary sources. Infants get adequate fat and protein from breast milk or infant formula. Full-fat soy milk is generally recommended for young children. Breastfeeding a child during the second year of life helps assure adequate fat and protein intake as well." ¹
Please note there is no such thing as "full-fat" soy milk as there is full-fat cow milk. The highest amounts of fat would be found in "regular" soy milk, one that is not labeled low-fat.
Soy milk does not contain a good level natural calcium nor does it contain the level of fat and protein that whole cow milk does. Soy milk may also hinder the absorption of calcium even though it may be calcium fortified due to the phylates that it contains. "Regular" soy milk contains 4grams of fat per 8 ounces while the "light" or "low-fat" soy milk contains only 2 grams of fat per 8 ounces. soyfoods.com Whole cow milk contains 8 grams of fat per 8 ounces. Remember, the AAP recommends that children continue to have full-fat dairy products until the age of 2 years.

If you find that your older infant or toddler may have an allergy to dairy - either a milk protein allergy or a sensitivity to lactose, or that you simply wish to exclude dairy products from your diet, using these "alternative" beverages as substitutes are good options. Keeping in mind all the deficiencies of these alternative beverages for toddlers and childten, you should ensure your child receives calcium, fats, proteins and vitamins and minerals from other natural sources. Offering your toddler these "milks" as an occasional drink should not pose any adverse health risks as long as you realize that these drinks are not enough to provide optimal nutrition.

You should consult your pediatrician and/or a pediatric dietician to discuss ways to ensure that your infant or toddler receives the nutrients crucial to his or her healthy development.

I want to wean my 4-month-old to rice milk, but my doctor says formula is the right choice. What should I do?
Your doctor is right. Fortified rice milk can be an acceptable alternative beverage for older children. But using it now as your daughter's only source of nourishment could lead to serious and potentially irreversible nutritional deficiencies, says Dr. Judy Hopkinson, a lactation physiologist with the USDA/ARS Children's Nutrition Research Center at Baylor College of Medicine.

To understand why rice milk is not recommended for infants, compare its ingredient list and Nutrition Facts label to that of infant formula. Rice milk contains only water, rice, oil and salt. It has no iron or other added minerals except calcium and the only added vitamins are D, A and B-12.

It is also low in protein and essential fats. On the other hand, FDA regulations require that infant formulas contain the full nutritional banquet known to be essential for infant health. So, if you need to wean, go with formula. It is the only healthy alternative to breast milk for infants under one year of age. USDA/ARS Children's Nutrition Research Center at Baylor College of Medicine Baylor College of Medice

hal sepele yang bisa membuat umur lebih panjang

http://www.ori-beauty-from-home.co.cc/

Hal-hal sepele yang bisa membuat umur lebih panjang !!!

Rata-rata manusia umumnya berumur hingga 60-80 tahun. Sangat jarang manusia yang bisa hidup hingga 90 atau 100 tahun lebih, namun bukan tidak mungkin Anda dapat mencapainya. Kemajuan teknologi, kesehatan, pendidikan, pencegahan penyakit serta penanganan-penangan an tertentu mungkin saja bisa memanipulasi dan membuat seseorang memiliki hidup yang lebih panjang..

Namun Anda akan terkejut jika tahu bahwa semua itu bisa diraih hanya dengan kebiasaan-kebiasaan sederhana dan tidak begitu penting yang mungkin Anda lakukan setiap harinya. Berdasarkan studi terbaru mengenai hidup lebih panjang yang dikutip dari Prevention, Senin (10/8/2009), terdapat 10 tanda seseorang yang kemungkinan akan mencapai umur panjang.
Nah ini dia
tanda-tandanya

Quote:

1. Anda dilahirkan ketika ibu Anda masih muda

Berdasarkan penelitian dari University of Chicago, ibu muda masih memiliki sel telur yang sangat baik untuk fertilisasi, yang memungkinkan untuk menghasilkan anak yang lebih sehat, kuat dan berumur lebih panjang.
Anak isteri lebih muda lebih panjang umur?

2. Anda pecinta teh

Lebih dari 40.500 orang wanita maupun pria di Jepang yang terlibat studi tentang efek mengonsumsi teh terhadap kesehatan menunjukkan risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih rendah dibanding mereka yang jarang mengonsumsi teh.

3. Anda lebih suka (terpaksa?) jalan kaki ketimbang naik kendaraan

Orang-orang yang fit selalu mengutamakan jalan kaki, apakah itu hanya untuk makan siang atau pergi ke mall. Berjalan kaki 30 menit setiap harinya akan memperpanjang umur, berdasarkan studi terhadap 2.603 wanita dan pria.

4. Anda menghindari minuman-minuman bersoda

Para peneliti di Boston menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi minuman soda setiap harinya meningkatkan risiko penyakit diabetes, jantung dan gangguan metabolik lainnya. Meminum jus akan lebih sehat untuk tubuh Anda.

5. Anda memiliki kaki yang kuat

Menurut Robert Butler, MD, dari International Longevity Center—USA in New York City, mereka yang memiliki otot-otot kaki yang lemah diperkirakan tidak akan berumur panjang karena mudah mengalami komplikasi pada tulangnya.

6. Anda mengonsumsi makanan berwarna ungu

Buah-buahan seperti anggur, blueberry dan makanan lainnya yang berwarna ungu kaya akan polifenol yang sangat baik untuk mengurangi penyakit jantung, Alzheimer dan meningkatkan kemampuan sel-sel otak.



7. Anda termasuk remaja dengan berat badan ideal dan sehat

Sebuah studi dalam Journal of Pediatrics yang melibatkan 137 orang Afrika dan Amerika menyebutkan bahwa mereka yang memiliki kelebihan berat badan pada usia 14 tahun ke atas memiliki risiko diabetes dua kali lipat pada saat dewasanya.

8. Anda menyukai teman-teman Anda dan sering berinteraksi dengan mereka

“Hubungan interpersonal yang baik bertindak sebagai pelawan stres dan penyeimbang hidup Anda,” ujar Micah Sadigh, PhD, seorang psikolog dari Cedar Crest College. Memiliki orang-orang yang mendukung Anda akan membuat Anda lebih sehat secara fisik dan mental. Mereka yang stres akan memiliki daya tahan tubuh yang lemah dan bisa memperpendek umur hingga 4-8 tahun.


9. Anda menyukai tantangan

“Ketika Anda merasa tertantang mengerjakan sesuatu, perhatian Anda akan terfokus dan otak akan memiliki kekuatan yang lebih besar, dan hal itu bisa memperpanjang hidup Anda,” ujar Robert S. Wilson, PhD, profesor neurological sciences and psychology at Rush University Medical Center in Chicago.

10. Anda tidak memiliki pembantu di rumah

Berdasarkan studi terhadap 302 orang dewasa dengan umur 70 dan 80 tahun, hanya dengan mengepel, mencuci atau membersihkan jendela beberapa jam, seseorang dapat membakar 285 kalori dan menurunkan risiko kematian hingga 30 persen.
Jangan menggerutu kalau PRT mudik Lebaran dan lama baru kembali. Karena maksudnya baik memperpanjang umur Anda!!!http://www.ori-beauty-from-home.co.cc/

buku harian

Buku Harian

Ayah dan ibu telah menikah lebih dari 30 tahun, saya sama sekali tidak pernah melihat mereka bertengkar.

Di
dalam hati saya, perkawinan ayah dan ibu ini selalu menjadi teladan
bagi saya, juga selalu berusaha keras agar diri saya bisa menjadi
seorang pria yang baik, seorang suami yang baik seperti ayah saya.
Namun harapan tinggallah harapan, sementara penerapannya sangatlah
sulit. Tak lama setelah menikah, saya dan istri mulai sering bertengkar
hanya akibat hal - hal kecil dalam rumah tangga.

Malam minggu pulang ke kampung halaman, saya tidak kuasa menahan diri hingga menuturkan segala keluhan tersebut pada ayah.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun ayah mendengarkan segala keluhan saya, dan setelah beliau berdiri dan masuk ke dalam rumah.

Tak lama kemudian, ayah mengusung keluar belasan buku catatan dan ditumpuknya begitu saja di hadapan saya.

Sebagian besar buku tersebut halamannya telah menguning, kelihatannya buku? buku tersebut telah disimpan selama puluhan tahun.

Ayah
saya tidak banyak mengenyam pendidikan, apa bisa beliau menulis buku
harian? Dengan penuh rasa ingin tahu saya mengambil salah satu dari
buku-buku itu. Tulisannya memang adalah tulisan tangan ayah, agak
miring dan sangat aneh sekali, ada yang sangat jelas, ada juga yang
semrawut, bahkan ada yang tulisannya sampai menembus beberapa halaman
kertas. Saya segera tertarik dengan hal tersebut, mulailah saya baca
dengan seksama halaman demi halaman isi buku itu.

Semuanya
merupaka catatan hal-hal sepele, "Suhu udara mulai berubah menjadi
dingin, ia sudah mulai merajut baju wol untuk saya." "Anak - anak
terlalu berisik, untung ada dia."

Sedikit demi sedikit
tercatat, semua itu adalah catatan mengenai berbagai macam kebaikan dan
cinta ibu kepada ayah, mengenai cinta ibu terhadap anak-anak dan
terhadap keluarga ini. Dalam sekejap saya sudah membaca habis beberapa
buku, arus hangat mengalir di dalam hati saya, mata saya berlinang air
mata. Saya mengangkat kepala, dengan penuh rasa haru saya berkata pada
ayah "Ayah, saya sangat mengagumi ayah dan ibu."

Ayah menggelengkan kepalanyadan berkata, "Tidak perlu kagum, kamu juga bisa."

Ayah
berkata lagi, "Menjadi suami istri selama puluhan tahun lamanya, tidak
mungkin sama sekali tidak terjadi pertengkaran dan benturan?

Intinya
adalah harus bisa belajar untuk saling pengertian dan toleran. "Setiap
orang memiliki masa emosional, ibumu terkadang kalau sedang kesal, juga
suka mencari gara-gara, melampiaskan kemarahannya pada ayah, mengomel.
Waktu itu ayah bersembunyi di depan rumah, di dalam buku catatan ayah
tuliskan segala hal yang telah ibumu lakukan demi rumah tangga ini.
Sering kali dalam hati ayah penuh dengan amarah waktu menulis kertasnya
dan sampai sobek akibat tembus oleh pena. Tapi ayah masih saja terus
menulis satu demi satu kebaikannya, ayah renungkan bolak balik dan
akhirnya emosinya juga tidak ada lagi, yang tinggal semuanya adalah
kebaikan dari ibumu."

Dengan terpesona saya mendengarkannya. Lalu saya bertanya pada ayah, "Ayah, apakah ibuku pernah melihat catatan-catatan ini?"

Ayah
hanya tertawa dan berk ata, "Ibumu juga memiliki buku catatan. Dalam
buku catatannya itu semua isinya adalah tentang kebaikan diriku. Kadang
kala di malam hari,menjelang tidur, kami saling bertukar buku catatan,
dan saling menertawakan pihak lain. ha. ha. ha."

Memandang
wajah ayah yang dipenuhi senyuman dan setumpuk buku catatan yang berada
di atas meja, tiba - tiba saya sadar akan rahasia dari suatu pernikahan
:

"Cinta itu sebenarnya sangat sederhana, ingat dan catat kebaikan dari pasangan. Lupakan segala kesalahan dari pihak lain."

(anonim)

untuk istriku - catatan bagi para ayah/suami

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi,
sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam
surgawi,
baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang
suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu
kecil.
Begitulah yang kurasakan, karena selama ini saya merasa bahwa saya telah
gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak saya, dan gagal
untuk menjadi ayah dan ibu untuk anak saya.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera
berangkat ke kantor, anak saya masih tertidur. Ohhh... aku harus menyediakan
makan untuknya.

Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan.
Setelah memberitahu anak saya yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas
berangkat ke tempat kerja.

Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari
ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang
hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, saya langsung masuk ke
kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku merebahkan badan
ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan,
tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan
hangat! Aku membuka selimut dan..... di sanalah sumber 'masalah'nya ... sebuah
mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!

Oh...Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung
menghujani anak saya yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan
pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan,
dia hanya memberi penjelasan singkat:

"Dad, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum
pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan
untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di
sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas
untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya .. Karena
aku takut mie'nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimp anny a di bawah
selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan
ayah karena aku sedang bermain dengan mainan saya ... Saya minta maaf Dad
...
"

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku ... tetapi, saya tidak ingin
anak saya melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan
menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangis saya.
Setelah beberapa lama, aku hampiri anak saya, memeluknya dengan erat dan
memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya
untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.

Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar
anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di
pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto mommy yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, saya mencoba, dalam periode ini,
untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan
juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa
terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman
Kanak-kanak.
Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa
kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun... belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar
menyesal....

Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya
absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap
dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar
rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di
sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah,
membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja
lalu mengatakan, "Aku minta maaf, Dad".

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara "pertunjukan
bakat" yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan
ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadir anny a karena ia tidak punya
ibu......

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke
rumah memberitahu saya, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan
menulis.
Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk
berlatih menulis, yang saya yakin, jika istri saya masih ada dan melihatnya
ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Saat ini musim
dingin, dan hari Natal telah tiba. Semangat Natal ada dimana-mana juga di
hati setiap orang yg lalu lalang... Lagu-lagu Natal terdengar diseluruh pelosok
jalan .... tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang
menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena
pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang
sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.

Mereka menelpon saya dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anak saya
telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun saya sudah berjanji
untuk tidak pernah memukul anak saya lagi, tetapi saya tidak bisa menahan diri
untuk tidak memukulnya lagi, karena saya merasa bahwa anak ini sudah
benar-benar keterlaluan. . Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf :
"Maaf, Dad". Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya
melakukan itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa
alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah saya mendorong
anak saya ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa
yang ada dikepalanya?

Jawab anny a, di tengah isak-tangisnya, adalah : "Surat-surat itu untuk
mommy.....".

Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. .... tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan
terus bertanya kepadanya: "Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak
surat-surat, pada waktu yg sama?"

Jawaban anakku itu : "Aku telah menulis surat buat mommy untuk waktu yang
lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi
bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika
aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimk anny
a sekaligus".

Setelah mendengar penjelas anny a ini, aku kehilangan kata-kata, aku
bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku
katakan ....

Aku bilang pada anakku, "Nak, mommy sudah berada di surga, jadi untuk
selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk mommy, cukup dengan
membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal
ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan
nyenyak.
Saya berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa
surat-surat tersebut ke luar, tapi.... saya jadi penasaran untuk tidak
membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur......

'Mommy sayang',

Saya sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara 'Pertunjukan Bakat' di
sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut.. Tapi
kamu tidak ada, jadi saya tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak
memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis
dan merindukanmu lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan
mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencari saya,
setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi
aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

Mommy, setiap hari saya melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat
padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya.
Saya pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua,
saya rasa. Tapi mom, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah mommy muncul dalam
mimpiku sehingga saya dapat melihat wajahmu dan ingat anda? Temanku bilang
jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan
melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi mommy, mengapa engkau tak pernah muncul?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena saya tidak
pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak
ditinggalkan oleh istri saya ....

Untuk para suami, yang telah dianugerahi seorang istri yang baik, yang penuh
kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari padanya.
Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu,
mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan
menyayangi dirimu dan anak-anakmu.

Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu
dengan segala kekurangan dan kelebih anny a, karena apabila engkau telah
kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yg bisa menggantikan posisinya.

PEACE & LOVE

RACHEL

10 benda paling kotor di lingkungan anak kita & juga kita

10 Benda Paling Kotor yang Sering Dipegang Nurul Ulfah - detikHealth

Tanpa disadari, banyak benda di sekitar kita yang berpotensi menjadi
sarang bakteri dan tempat berpindahnya virus, bakteri dan penyakit.
Diantara semua benda yang sering dipegang, ada 10 benda paling kotor
yang cukup membahayakan kesehatan meski sebenarnya tampak bersih.

Seperti dikutip dari Health, Selasa (2/2/2010), berikut ini 10 benda paling kotor yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

1. Uang
semua
orang suka uang, tapi pastinya tidak akan ada yang suka dengan bakteri
di dalamnya. Menurut Dr Darlington dari the Health Commissioner of New
York, sekitar 135.000 bakteri ada pada uang, terutama uang kertas.

2. Tombol lampu
Biasanya
orang terakhir atau pertama masuk di ruangan adalah yang paling sering
bersentuhan dengan tombol lampu. Bakteri sangat senang hidup di area
yang banyak disentuh oleh banyak orang itu. Menurut ahli sanitasi,
dalam setiap inci tombol lampu ada sekitar 217 bakteri yang bisa
berpindah dari tangank e tangan.

3. Keyboard komputer
Sebuah
studi di Inggris pernah menyebutkan bahwa bakteri yang ada di keyboard
komputer lebih banyak daripada bakteri yang ada di toilet. Untuk itu
sebaiknya bersihkan keyboard secara rutin dengan alat khusus pembersih
keyboard atau bisa juga dengan menggunakan lap basah.

4. Handphone/ponsel
Ponsel
adalah barang yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Akibat
tidak lepas itu, maka ponsel dijadikan tempat favorit bagi ribuan
bakteri untuk menetap. Bakteri suka menempel pada ponsel karena
temperaturnya yang hangat dan cocok untuk pertumbuhannya. Untuk
menghindarinya, saat ini sudah ada pelapis anti mikroba untuk ponsel
yang bisa melindungi ponsel dari bakteri dan mengurangi risiko bakteri
menempel di wajah dan tangan Anda.

5. Tempat duduk toilet
Meski
terlihat bersih dan licin, tapi permukaan tempat duduk toilet yang
terbuat dari porselin sangat berpotensi sebagai tempat berpindahnya
virus, bakteri dan penyakit-penyakit tertentu. Data statistik
menunjukkan, terdapat 295 bakteri dalam setiap inci permukaan tempat
duduk toiletnya.

6. Kereta belanja
Berbelanja
menggunakan kerete belanja memang lebih mudah dan mengasyikkan, tapi
menurut peneliti dari University of Arizona, kereta belanja mengandung
bakteri, air liur, dan bahan-bahan menjijikkan lainnya yang lebih
banyak daripada eskalator, telepon umum bahkan kamar mandi umum.

7. Remote control
Seberapa
sering Anda menumpahkan makanan pada remote control dan tidak
membersihkannya? Lewat remote control, bakteri MRSA, SARS dan bakteri
lainnya bisa masuk ke dalam tubuh. Jangan biarkan remote control
menjadi ancaman saat Anda sedang asyik menonton TV.

8. Bak mandi
Bak
mandi adalah bagian dalam rumah yang sering terlupakan. Ketika ada
seseorang dalam keluarga yang terkena penyakit infeksi staphylococcus,
infeksi saluran kemih, pneumonia, septicemia atau penyakit kulit, baru
disadari bahwa bak mandi adalah sarangnya bakteri.

Percaya atau
tidak, bakteri yang tergenang di dalam bak mandi lebih berbahaya
daripada bakteri yang ada di dalam lubang toilet. Membersihkan bak
mandi seminggu sekali bisa mengurangi risko penyakit yang tidak
diinginkan.

9. Wastafel dapur
Dapur adalah
tempat paling kotor diantara semua bagian rumah lainnya, apalagi bagian
wastafelnya. Ada sekitar 500.000 bakteri yang terdapat pada setiap inci
wastafel. Untuk mengatasinya, cobalah membersihkan wastafel dengan
setengah cangkir baking soda dan setengah cangkir cuka. Setelah itu,
jangan lupa siram dengan air untuk mendapatkan wastafel yang bersih dan
higienis.

10. Spons untuk mencuci
Alat untuk
mencuci piring ini adalah barang yang sangat nyaman dijadikan tempat
berkembangnya bekteri karena memiliki kelembaban yang tinggi dan
pori-pori yang kecil. Salah satu cara ampuh untuk menghilangkan bakteri
dari barang ini adalah dengan memanaskannya dalam microwave selama 60
detik.

Penemuan ini tentu saja bukan untuk menakut-nakuti orang
tapi sekedar mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan termasuk
benda-benda kecil yang kerap kita anggap remeh.

belajar dari seorang Bill Gates

Bill Gates adalah orang terkaya di dunia selama 14 tahun berturut-turut.

Kekayaannya pada tahun 2009 mencapai US $ 58 milyar atau lebih besar dari cadangan devisa negara Indonesia.

Apakah ia tidak pernah gagal?Banyak orang bicara tentang keberhasilannya, padahal ia juga mengalami banyak kegagalan di antaranya :

Pada tahun 1998 - 2001 Gates meluncurkan Auto PC untuk merevolusi hiburan dalam mobil. Namun mobil-mobil sudah dilengkapi dengan berbagai macam CD-player, GPS, dsb, produknya tidak diminati.

Pada 1995 - 1996 Gates meluncurkan Program Bob namun sayangnya program tersebut membutuhkan kinerja lebih banyak dari yang dimiliki kebanyakan komputer yang ada saat itu dan pasar tidak menerima.

Pada tahun 1991, Gates merancang program Cairo, dan setelah menghabiskan uang dan waktu, akhirnya Cairo dibatalkan.

Gates membuat sebuah toko musik online MSN Music pada 2004, gagal lalu dibuat lagi URGE pada 2006 juga gagal.

Program Origami / UMPC yang dirilis pada 2006 juga gagal di pasaran.Program Windows Vista (2007) dan Windows ME (2000) juga gagal di pasaran.

Pengembangan OS/2 dari 1987 - 2006 akhirnya batal.(Dikutup dari buku : Jangan Takut Gagal!)

Hikmah :

Bill Gates menunjukkan, orang yang berkali-kali gagal saja bisa menjadi orang terkaya di dunia.

Gagal dan sukses kadang berjalan secara pararel.

Kita bisa mengalami kegagalan dan keberhasilan dalam waktu yang sama.

Yang membuat Bill Gates menjadi terkaya di dunia bukan karena tidak pernah gagal, ia juga banyak mengalami kegagalan, tetapi ia punya keberhasilan juga yang lebih banyak di proyek lain.

Jika kita menumpukan penghasilan pada satu bidang, ketika gagal maka kita habis.

Pegawai yang mengandalkan penghasilan hanya dari pekerjaannya saja ketika dipecat langsung bingung.Pengusaha yang cuma mengandalkan satu usaha saja juga frustasi begitu gagal.

Jangan takut gagal, karena itu proses.

Baca kisah menarik lainnya di buku Jangan Takut Gagal : By Isa

Belajar kehidupan dari gema di tebing bebatuan

Belajar kehidupan dari gema di tebing bebatuan

oleh Isa Alamsyah

Seorang ayah mengajak ayahnya naik ke pegunungan batu yang berat sekali medannya.

Setelah sampai di satu dataran tinggi, sang anak begitu takjub melihat pemandangan megah mengelilingi mereka.Sebuah tebing bebatuan yang tersusun tegak mengelilingi mereka."Pemandangan ini indah sekali ayah," kata sang anak.

"Benar, yang kita lihat begitu indah, tapi yang akan kita dengar akan begitu berharga," sang ayah menyahut.

"Maksud ayah?" tanya anak tak mengerti

"Silahkan teriak apa saja, nanti kamu mengerti maksud ayah," jawab ayahnya.

Akhirnya sang anak berteriak,"Woooooi"lalu terdengar jawaban "Woooi"

"Kamu siapaaa? lalu di jawab "Kamu siapaaa?"

Sang anak mulai ketagihan."Aku orang hebat" lalu ada sahutan lagu "Aku orang hebat"

"Aku jagoan" disahuti lagi "Aku jagoan"

Lalu ayahnya berkata"Coba teriakkan; Aku orang payah"

Sang anak menurut saja, ia berteriak"Aku orang payah" lalu teriakannya dijawab "Aku orang payah!"

Sang ayah berkata,"Anakku, tahukan itu suara apa?""Itu suara gema ayah, " jawabnya yakin.

Kali ini ayahnya mulai bicara serius, ia minta anaknya duduk dan memperhatikan setiap ucapannya.

"Dengarkan baik-baik, orang lain mungkin menyebutnya gema, tapi sebenarnya itu adalah pelajaran kehidupan paling berharga.

Apa yang kamu pikirkan akan memantul pada dirimu. Jika kamu mengatakan kamu adalah juara, maka suara itu akan masuk ke dalam dirimu, jika kamu mengatakan kamu pecundang, maka itu akan menjadi memantul dan merasuki dirimu. Jika kau katakan kamu orang biasa saja, maka kamu akan menjadi orang biasa. Jika kamu mengatakan kamu luar biasa, maka kamu jadi luar biasa. Jika kamu bilang kamu bisa! maka kamu bisa!.Dirimu hanyalah refleksi dari apa yang kamu yakini."Sang anak sadar, walaupun begitu jauh dan melelahkannya perjalanan ini, semuanya layak untuk sebuah pembelajaran yang sangat berharga.Bagaimana dengan Anda?Apa suara yang selalu Anda teriakkan untuk diri sendiri

tips mencetak anak jadi penulis by Isa Alamsyah

Message:Tips Mencetak Anak Jadi penulis
oleh Isa Alamsyah

Seringkali kami, terutama istri saya Asma Nadia, mendengar pertanyaan bagaimana caranya membuat anak bisa menulis.Kebetulan anak kami Putri Salsa buku pertamanya diterbitkan ketika usia 8 tahun dan kini di kelas 2 SMP sudah 5 buku diterbitkan. Bukunya Cool Skool dan Best Friend Forever, tahun ini best seller setiap bulan di toko buku. Lucu dan menghibur!

Begitu juga Adam, di usia 5 tahun sudah mulai menulis cerpen di antalogi "Tangan Mungil Melukis Langit", di usia 7 tahun mengalahkan bundanya Asma Nadia dalam lomba menulis surat cinta di Gramedia Depok, dan Adam yang kini baru kelas 4 SD sudah menyelesaikan buku pertamanya dan insya Allah terbit bulan depan.

Apakah mereka bisa menulis karena bakat?Kalau jawabannya "YA" maka sebaiknya Anda tidak baca tulisan ini dan sebaiknya saya juga berhenti menulis artikel ini.Untung saja jawabannya bukan bakat.

Anak-anak kami bisa menulis bukan karena mereka berbakat.Ayah dan bundanya Asma Nadia tidak bisa menulis, tapi kenapa Asma bisa menulis?Artinya bukan bakat yang membuat Asma Nadia bisa menulis, dan bukan bakat juga yang bisa membuat Putri Salsa dan Adam Putra Firdaus bisa menulis.

Saya juga melihat banyak penulis cilik lain yang ayah bundanya bukan penulis.Lalu apa kuncinya?Latihan, lingkungan dan pendidikan.


Apa yang bisa Anda lakukan?

==> Tips 1

Perkaya dulu kosa kata anak sejak bayi.Selalu ngobrol dengan anak, sekalipun masih bayi. Jangan diam saja. Perkaya kosa kata mereka, selalu bicara dengan mereka, terangkan apa yang kita lakukan di depan mereka, terangkan kenapa kita begini kenapa kita begitu, ngomong aja terus kalau dekat mereka. Jangan pilih kata-kata mudah, pilih kata-kata yang beragam, jangan khawatir, mereka akan mengerti.Setiap kata baru akan merangsang pertumbuhan otak dan memperkaya kosa katanya.Kalau lagi memandikan anak, sekalipun masih bayi bicaralah topik yang berbeda, hari ini bicara tentang sabun, besok bicara tentang air, lusa bicara tentang keramik, dsb.Mereka bisa mendengar dan mengolah informasi yang Anda ucapkan, walaupun belum merespon.

==> Tip 2

Berdayakan dahulu budaya lisan.Setelah anak-anak mendengar kita mengoceh terus sejak bayi, dijamin mereka punya kemampuan berbicara lebih cepat dan lebih aktif daripada anak yang tidak dirangsang.Setelah mereka mulai bisa berbicara maka kita harus rangsang mereka untuk sering bercerita.Ketika kita pulang kantor tanya pada mereka "Hari ini ananda ngapain aja? Ada yang seru nggak, coba ceritakan?"Ketika mereka pulang sekolah tanya "Di sekolah belajar apa saja, bagaimana rasanya?"dan lain lainJangan biasakan yes or no question."Tadi pelajaran di sekolah enak nggak" jawabannya "Ya" selesai.Pertanyaan yes or no tidak membuat anak belajar bicara.Pilihlah kata bagaimana, kenapa, coba ceritakan, dsb.

==> Tip 3

Budayakan kebiasaan membaca.Setelah banyak menguasai kosa kata dan suka bercerita, buat anak anak suka membaca.Cara pertama dengan sering membacakan cerita.Cara kedua, buat ceritanya tidak selesai, buat anak penasaran jangan dihabiskan. Lalu pura-pura sibuk atau apapun yang bisa membuat anak tidak sabar menyelesaikan ceritanya sendiri. Jadi mereka akan membaca, lalu suka membaca.Kalau anak tetap tidak suka baca, cari apa yang disukai, dan cari buku yang berhubungan dengan apa yang disukai.Ketika mendidik Salsa kami tidak terlalu kesulitan membuatnya suka membaca. Caca (panggilan Salsaa kecil) bisa melahap Harry Potter yang teubuaaaal banget hanya dalam 1 -2 hari. Saya saja nggak sanggup.Tapi Adam tidak tertarik membaca. Setiap kali kita ajak baca, dia hanya tertarik gambar mobil yang ada di buku, bahkan gambar mobil yang kecil sekalipun.Suatu hari bundanya ketemu buku berbentuk mobil dan ada rodanya. Asma langsung membeli dan memberikannya pada Adam. Adam suka sekali, sesekali buku dibukanya, dan dia penasaran dengan tulisannya. Seingat saya, sejak itu ia jadi suka baca.

==> Tip 4

Lakukan permainan yang merangsang imaginasi bahasaKami biasanya melakukan permainan cerita bersambung.Permainan lainnya adalah bercerita tanpa vokal A atau tanpa konsunan B, dsbAda juga permainan scattergories, atau ABC lima dasar, dengan katagori binatang, kota dsbKita juga bisa main adu cepat lawan kata dsb.Permainan menulis pesan di punggung, atau pesan berantai dipunggung.Permainan pesan berantai juga bisa.Kalau Anda bisa membawakannya menarik pasti anak akan ketagihan main ini. Mereka tidak sadar bahwa mereka sedang belajar.


==> Tip 5

Ajak anak menganalisa film.Kalau nonton film dengan anak, selain bicara moral film kita juga bisa bicara penceritaan film.Misalnya, "Adam tahu nggak kenapa ada temannya yang jahat di cerita itu?"Itu karena film menarik kalau ada yang antagonis. Menciptakan konflik."Apa menurut kalian kekurangan film ini?""Menurut kamu film ini sama itu bagusnan mana? Kenapa?"Kita bisa bicara tentang alur, klimaks, dsb tentang film.Jangan khawatir, satu dua film Anda diskusi dengan anak, ke tiga keempat mereka bisa PD kasih komentar.

==> Tip 6

Biasakan anak-anak dekat lingkungan yang merangsang membaca dan menulis.Ajak anak-anak ikut launching buku anak.Belikan buku anak yang ditulis oleh anak, sehingga mereka sadar kalau mereka juga bisa, karena anak lain bisa. Membeli buku yang ditulis oleh anak lain juga membangkitkan semangat anak Indonesia untuk berkarya.Salsa punya semangat menulis karena merasa terusik sepupunya Faiz yang bisa menulis, Adam merasa harus bisa menulis karena kakak dan sepupunya bisa menulis.Asma Nadia sendiri suka menulis karena dorongan kakaknya Helvy Tiana Rosa. Saya sendiri PD menulis karena dikoreksi Asma.Jadi lingkungan ini membuat kita bisa percaya diri menulis.Ini sedikit tips yang saya berikan, semoga bermanfaat.

KALAU PENDERITAAN BERTUBI-TUBI PILIH MERATAPI NASIB ATAU BANGKIT

KALAU PENDERITAAN BERTUBI-TUBI PILIH MERATAPI NASIB ATAU BANGKIT?
By. Agung Pribadi

Bagaimana kalau dalam hidup kita sering mengalami cobaan dan kesusahan bertubi-tubi seolah-olah langit akan runtuh?Saya pernah mengalaminya.

Pada usia 16 tahun saya mengalami kelumpuhan lalu di usia 17 Tahun ayah saya meninggal dan di usia 18 Tahun ibu saya meninggal. Walaupun awalnya terpuruk saya segera bangkit. Terus sekolah sampai saya lulus kuliah.Lagipula apa yang saya alami belum seberapa lihatlah apa yang terjadi pada Abraham Lincoln salah satu Presiden terbesar AMerika Serikat.

Abraham Lincoln, tahun 1831 dia mengalami kebangkrutan dalam usahanya. Tapi ia pantang menyerah. Ia tetap memiliki keteguhan hati dan ketabahan.

Tahun 1832 ia mengikuti pemilihan tingkat lokal tapi ia menderita kekalahan dalam pemilihan itu.

Setelah bisnisnya sempat bangkrut ia memulai lagi bisnisnya tapi pada tahun 1833 ia kembali bangkrut.

Seperti penderitaannya belum cukup tahun 1835 istrinya meninggal dunia.

Sebenarnya Abraham Lincoln bisa saja memilih untuk meratapi nasib dan mengasihani diri sendiri sambil memaki-maki dan memprotes Tuhan atau kapok berbisnis. Tapi ia memilih untuk memulai kembali bisnisnya, walaupun kemudian bangkrut lagi.

Tahun 1836 dia menderita tekanan mental yang sangat berat dan hampir saja masuk rumah sakit jiwa.

Tahun 1837, dia kalah dalam suatu kontes pidato.Walaupun pernah gagal dalam pemilihan tingkat lokal, Abraham Lincoln tidak kapok ia tetap percaya diri ikut pemilihan.

Kali ini pemilihan anggota Senat AS tahun 1840, ternyata ia gagal dalam pemilihan itu.Tiada kata jera dalam perjuangan.

Pada tahun 1842 ia mengikuti pemilihan untuk duduk dalam Kongres AS tapi ia menderita kekalahan lagi. Tidak kapok, ia ikut lagi dalam pemilihan anggota Kongres AS tahun 1848 dan ia kalah lagi.

Minatnya menjadi Senator belum hilang, pada tahun 1855, ia ikut lagi dalam pemilihan anggota Senat dan lagi-lagi gagal.Setelah gagal jadi Senator Abraham Lincoln mencoba peruntungan lain.

Tahun 1856 ia mencoba untuk menjadi wakil presiden dan kalah lagi.Gagal jadi Wakil Presiden ia coba kembali ke minat sebelumnya yaitu menjadi senator.

Tahun 1858 ia kalah lagi dalam pemilihan anggota senat.Setelah berkali-kali gagal pada tahun 1860 akhirnya dia menjadi presiden Amerika Serikat.

Bahkan salah satu Presiden terbesar Amerika karena ialah yang menghapuskan perbudakan.

Sebenarnya Abraham Lincoln bisa saja memilih untuk meratapi nasib dan mengasihani diri sendiri sambil memaki-maki dan memprotes Tuhan, kapok berbisnis dan kapok ikut pemilihan.

Tetapi tidak! Ia memilih bangkit dari kesedihan, penderitaan, dan kegagalan untuk menjadi orang besar yang tercatat dengan tinta emas dalam sejarah.

Memang bukan orang biasa tapi orang besarlah yang bisa bangkit dari berbagai kesedihan, penderitaan dan kegagalan.

Sekarang terserah kepada kita mau memilih menjadi orang biasa atau memilih menjadi orang besar?

Tiga orang yang terjebak di dalam gua

« Tiga orang yang terjebak di dalam gua »
From:Isa Alamsyah
To:Members of Bisa!3
When:03 March at 13:11
Message:

Ada tiga pemuda yang terpaksa harus menginap di sebuah gua dalam suatu perjalanan. Ketika mereka beristirahat di dalam gua, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dari arah gunung lantas menutup rongga gua tersebut.

Lalu mereka berusaha untuk melepaskan diri dari gua tersebut, tapi batu tak bergeser sedikitpun.Setelah segala upaya tidak membuahkan hasil, akhirnya mereka berdoa kepada Allah.

Mereka berharap keikhlasan mereka beramal baik akan bisa membebaskan mereka.

Salah seorang diantara mereka berkata:’Ya Allah! aku dulu mempunyai kedua orang tua yang sudah tua dan aku tidak berani memberikan jatah minum (susu) mereka kepada anak istriku.Pada suatu hari, aku mencari sesuatu di tempat yang jauh dan sepulang dari itu aku mendapatkan keduanya telah tertidur, aku tidak membangunkan mereka karena takut mengganggu. Akhirnya, aku tetap menunggu keduanya bangun -sementara wadahnya (tempat minuman) masih berada ditanganku- hingga fajar menyingsing. Barulah Keduanyapun bangun, lalu meminum jatah untuk mereka. ‘Ya Allah! jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharap wajahMu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada. Lalu batu tersebut sedikit merenggang namun mereka tidak dapat keluar (karena masih sempit-red)’ .

Orang kedua berkata: ‘ya Allah! aku dulu mempunyai sepupu perempuan (anak perempuan paman). Dia termasuk orang yang amat aku sukai, pernah aku menggodanya untuk berhubungan denganku tetapi dia menolak ajakanku hingga pada suatu tahun, dia mengalami masa paceklik, lalu mendatangiku dan aku memberinya 120 dinar dengan syarat dia membiarkan apa yang terjadi antaraku dan dirinya; diapun setuju hingga ketika aku sudah menaklukkannya. Tapi kemudian aku merasa tidak tega untuk melakukannya. Akhirnya, aku berpaling darinya padahal dia adalah orang yang paling aku sukai. Aku juga, telah membiarkan (tidak mempermasalahkan lagi) emas yang telah kuberikan kepadanya. Ya Allah! jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharap wajahMu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada. Lalu batu tersebut merenggang lagi namun mereka tetap tidak dapat keluar (karena masih sempit-red)’ .

Kemudian orang ketigapun berkata:‘Ya Allah! aku telah mengupah beberapa orang upahan, lalu aku berikan upah mereka, kecuali seorang lagi yang tidak mengambil haknya dan pergi (begitu saja). Kemudian upahnya tersebut, aku investasikan sehingga menghasilkan harta yang banyak. Selang beberapa waktu, diapun datang sembari berkata: “wahai ‘Abdullah! Berikan upahku!. Aku menjawab: ’onta, sapi, kambing dan budak; semua yang engkau lihat itu adalah upahmu’. Dia berkata : ’wahai ‘Abdullah! jangan mengejekku!’. Aku menjawab: “sungguh, aku tidak mengejekmu’. Lalu dia mengambil semuanya dan memboyongnya sehingga tidak menyisakan sesuatupun. Ya Allah! jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharap wajahMu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada. Batu besar tersebut merenggang lagi sehingga merekapun dapat keluar untuk melanjutkan perjalanan’.

Disarikan dari Hadist (Muttafaqun ‘alaih)Pertanyaannya adalah :Seandainya kita terjebak di dalam gua, sudahkah kita mempunyai amal ikhlas yang bisa menggerakkan batu?Renungkan!

Tips Memilih makanan sehat

« Tips kesehatan keluarga : Tips Memilih makanan sehat »
From:Isa Alamsyah
To:Members of Bisa!3
When:02 March at 13:22
Message:Dimensi manusia oleh Isa Alamsyah

Manusia terdiri dari tiga dimensi utama yaitu : dimensi akal, dimensi hati dan dimensi fisik.

Untuk mencapai kesuksesan sejati, kita sebaiknya mengembangkan ketiganya secara seimbang.Selama ini Komunitas Bisa! lebih sering mengirimkan arikel yang berkaitan dengan akal dan hati saja, padahal artikel berkaitan dengan fisik juga kita butuhkan.

Karena itu kami juga akan mengirimkan artikel menarik dan penting yang berkaitan dengan kesehatan fisik.

Semoga bermanfaat.

Tips Memilih makanan sehat dikirim oleh Bagus Wijaya / February 1 at 6:23 am dikutip dari antara

Makanan dan minuman yang diolah secara tidak benar dapat menjadi pembunuh nomor wahid karena mengandung zat racun bagi tubuh.Berdasarkan hal ini ,Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) melakukan penelitian dan akhirnya mempublikasikan dalam "Expo Karya Wima (Widya Mandala)" di kampus setempat pada 21-22 September 2008.

"Tips mengenali makanan dan minuman yang berbahaya dan yang aman itu penting pada masa-masa menjelang Lebaran," kata peneliti UKWMS, Caroline SSi MSi Apt.Dalam percakapannya dengan ANTARA News di Surabaya, ia menyampaikan metode pengenalan paling mudah dari berbagai sudut yakni warna, kandungan boraks, kandungan formalin, daging gelonggongan, ayam basi, ikan basi, makanan kaleng, bahaya snack, dan bahaya kemasan plastik.

"Kalau ada makanan yang warnanya mencolok dan menarik justru harus dicurigai, misalnya saos yang warnanya membekas di tangan memungkinkan pewarna yang digunakan adalah pewarna tekstil yang dapat menyebabkan kanker," katanya.

Untuk boraks, katanya, dapat diamati dari bakso. "Kalau kenyal atau mudah dipantulkan seperti memantulkan bola karet di tanah, maka berarti banyak mengandung boraks.

Bisa juga dari tanda-tanda gigitan yang kembali ke bentuk semula setelah digigit," katanya.

Sebaliknya, katanya, tahu putih yang terlalu keras justru patut diduga mengandung formalin. "Kalau tahu kuning yang keras, kami belum melakukan penelitian, tapi kalau tahu putih yang tidak lembek dapat diduga ada kandungan formalin di dalamnya," ucapnya.

Tentang daging gelonggong (daging yang diisi air), dosen Fakultas Farmasi (FF) UKWMS itu mengatakan daging seperti itu dapat dikenali dari air yang menetes bila digantung."Jadi, pilih saja daging yang digantung. Kalau ada air yang menetes berarti daging gelonggongan.

Cara lain mengenali dari warna daging yang asli masih merah segar dan serat-serat di dalam daging juga tidak menggelembung," katanya.

Harga yang tidak wajar juga merupakan pertanda. "Harga daging yang wajar itu Rp46 ribu perkilogram, nah kalau harganya lebih murah dari itu berarti patut dicurigai sebagai daging gelonggongan," ungkapnya.

Kalau daging ayam, bagaimana cara mengenali daging dari ayam yang mati?"Daging ayam yang masih segar itu berwarna agak kekuning-kuningan, kalau warnanya putih bersih justru dimungkinkan dari bekas ayam mati, apalagi kalau ada warna biru seperti bekas memar serta bau sangat amis," katanya.

Bahkan, katanya, ada pula daging ayam yang direndam formalin agar awet. "Kita dapat mengenali daging ayam berformalin dengan menekan atau mendorongnya dengan jari telunjuk. Kalau keluar lendir atau air berarti pernah direndam dengan formalin," katanya.

Namun, katanya, formalin dalam makanan juga dapat dihilangkan. "Caranya, makanan yang mencurigakan itu direndam dengan air panas sekitar 30 menit atau dipanaskan dengan oven bersuhu 121 derajat tiga menit. Kalau ikan dapat direndam dengan air cuka 5 persen selama 15 menit atau direndam air garam selama 30 menit untuk ikan asin," katanya.

Lain halnya cara mengenali ikan basi. "Kalau ditekan justru lembek, warna insang tampak merah tua, atau mata ikan justru terlihat bening, maka cirinya ikan itu basi atau diberi formalin. Paling mudah ya beli saja ikan yang masih ada tanda-tanda hidup," katanya.

Caroline juga menyarankan agar masyarakat jangan membeli makanan kaleng yang kemasan kalengnya sudah penyok."Kaleng yang penyok akan mengubah konsentrasi di dalam kemasan, karena kaleng penyok dapat mengandung racun akibat adanya kandungan botulimun (bahan dasar kosmetik).

Kalau mau aman ya dipanaskan seperti ikan atau dibakar agar racunnya mati. Biasanya, supermarket justru memberi diskon," katanya.

Untuk snack (makanan ringan) yang banyak disukai anak-anak, katanya, justru perlu dilihat komposisi zat warna-nya dan nomor registrasi. "Kalau warna-warnanya mencolok atau tanggal produk-nya kadaluarsa justru berbahaya," katanya.

Satu lagi bahaya yang sering tak disadari adalah kemasan dari plastik, styrofoam, dan melamin. "Kalau kemasan itu diisi dengan bakso panas, soto panas, teh panas, dan makanan atau minuman serba panas akan dapat menyebabkan kanker," katanya.

ABDSumber : Antara

Perbedaan pertama Bos atau Leader

« Seri Leadership : Perbedaan pertama Bos atau Leader »
From:Isa Alamsyah
To:Members of Bisa!3
When:27 February at 11:12

Message:Seri Leadership :Perbedaan pertama Bos atau Leader oleh Isa Alamsyah

Kalau sebelumnya sudah dibahas bedanya pemimpin atau pimpinan,maka kita masuk perbedaan pertama bos atau leader

PERBEDAAN 1 PREDIKAT BOS BISA DIDAPAT SECARA PASIF
Menjadi Bos atau atasan bisa didapat tanpa kerja kerasTanpa kerja keras seorang putra mahkota akan menjadi raja, tanpa kerja keras seorang anak pemilik perusahaan bisa diangkat menjadi direktur.

Ini menunjukkan, bagi beberapa orang, mudah sekali menjadi bos, atasan atau pimpinan.Tetapi perlu diingat, kedudukan ini tidak serta merta membuat mereka menjadi seorang "leader" atau "pemimpin".

Untuk mendapat pengakuan dan penghormatan sebagai pemimpin mereka harus membuktikan."Yang paling berbahaya dalam mitos kepemimpinan adalah kepercayaan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bahwa kepemimpinan adalah faktor keturunan.

Mitos seperti ini membuat orang melihat adanya kharisma tertentu atau tidak.Ini omong kosong.
Kenyataannya, yang benar adalah, pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan."Warren G. BennisPelopor Studi Kepemimpinan dari Amerika, konsultan, dan penulis.

PERBEDAAN 2 PREDIKAT LEADER HARUS DIRAIH SECARA AKTIF
Leader diraih atau didapat dari kerja keras dan pembuktian Untuk menjadi seorang leader (pemimpin) kita harus bekerja keras dan membuktikan bahwa kita layak jadi pemimpin.

Orang bisa saja jadi atasan kita, orang bisa saja menjadi bos kita, seorang pangeran bisa saja menjadi raja, akan tetapi itu tidak langsung membuat mereka menjadi leader (pemimpin)."Pemimpin adalah hasil tempaan, bukan dilahirkan.Mereka menjadi pemimpin dengan kerja dan usaha keras, dan kerja keraslah harga yang harus dibayar untuk mencapai tujuan apapun."Vince Lombardi(Pelatih top American Football, 1913-1970)

Tambahan :Kadang kadang kita sering mendengar istilah adalah kepala rumah tangga kepada para pria yang sudah menikah. Itu termasuk kepercayaan yang bentuknya diraih tanpa berusaha.Setiap pria, di negara paternalistik, langsung menjabat predikat kepala rumah tangga.Tapi untuk menjadi the real leader di rumah tangga, harus berjuang dan bekerja keras.Kita bisa menjadi kakak, paman, orang tua, tanpa harus kerja keras untuk mendapat predikat tersebut. Semua predikat tersebut langsung kita emban karena peristiwa natural lain. Tapi untuk jadi panutan, contoh, atau pemimpin, itu butuh pembuktian.Anak bos bisa mewarisi perusahaan, tapi yang terpenting bisakah ia menjalankan perusahaannya.Anda bisa langsung jadi senior, setelah adik kelas masuk, tapi apakah bisa jadi panutan itu adalah pilihan.Jadi jangan terjebak dengan status kepala keluarga, senior, kakak, kakak kelas, ayah, ibu, dsb, karena semua predikat tersebut kita dapatkan tanpa susah payah. Sesuatu yang kita dapatkan secara natural.Tapi menjadi panutan, contoh, kebanggaan, itu adalah pilihan.Sudahkan kita berperilaku sesuai dengan predikat yang kita emban?

Humor dan Hikmah : Mencari dompet hilang

« Humor dan Hikmah : Mencari dompet hilang »
From:Isa Alamsyah
To:Members of Bisa!3
When:26 February at 09:45
Message:Mencari dompet hilang oleh Isa Alamsyah

Menjelang tengah malam, seorang kakek mondar mandir, beputar-putar sambil menunduk di dapur. Matanya tidak lepas dari memandang ke lantai, hampir setiap sudut dipandanginya.Nampaknya sang kakek sedang mencari sesuatu.

Cucu yang sejak tadi memperhatikan, penasaran dan bertanya,
cucu : "Cari apa, Kek?"
kakek : "Cari dompet, dompet Kakek jatuh"
cucu : "Ooh, jatuhnya di dapur?"
kakek : "Tidak, jatuhnya di taman"
cucu : "Loh kok jatuh di taman, carinya di dapur?"
kakek : "Habis kalau di taman gelap, di sini terang!""??????

"Terinspirasi dari humor anonim yang pernah saya dengar.

Apa hikmahnya :

Seringkali kita ingin menyelesaikan masalah dengan memilih cara yang mudah, sekalipun tidak menyelesaikan masalah.

Akhirnya masalah tidak pernah selesai.

Kakek tadi tahu mencari dompet di taman gelap makanya dia pilih di dapur yang terang, padahal tidak mungkin ketemu.

Wajar saja, itu kakek-kakek mungkin sudah pikun.Tapi lucunya prilaku seperti ini sering juga dilakukan kaum intelek, anak muda, dan orang terhormat.

Kadang ada siswa yang mendapat nilai rendah karena malas, tapi ia ingin mendapat nilai bagus dengan mencari bocoran soal atau nyontek.Dia cari cara mudah tapi tidak mendapat inti pendidikan yaitu menjadi pandai.

Ada mahasiswa tidak bisa menyelesaikan skripsi, tapi membayar orang untuk membuatnya. Dia mungkin lulus tapi tidak mendapat inti dari skripsi yaitu kemampuan memaparkan pikiran lewat tulisan.

Pada keluarga berada. Ada orang tua berusaha membahagiakan anaknya dengan uang, misalnya. Padahal anak butuhnya perhatian. Jadi berapapun uang di tambah tidak akan selesai.

Ada juga pemerintahan yang korupsi (konteksnya di seluruh dunia), ingin mendapatkan image baik dengan cara menutup-nutupi korupsi bukan dengan menghapuskannya.

Jadi seringkali kita memilih jalan yang mudah, bukan jalan yang benar-benar menyelesaikan masalah.Pernahkan Anda mengalaminya?

« DEMI KESUKSESAN, MAUKAH ANDA MELUANGKAN WAKTU MINIMAL 1 JAM UNTUK MEMBACA?

« DEMI KESUKSESAN, MAUKAH ANDA MELUANGKAN WAKTU MINIMAL 1 JAM UNTUK MEMBACA? »

From:Agung Pribadi
To:Members of Bisa!3
When:28 February at 08:04
Message:DEMI KESUKSESAN, MAUKAH ANDA MELUANGKAN WAKTU MINIMAL 1 JAM UNTUK MEMBACA?
Oleh: Agung Pribadi

Pada tahun 1830 di Amerika Serikat ada seorang budak kulit hitam bernama Frederick Douglass. Saat itu ia berumur 12 tahun. Ia sudah pernah diperkenalkan huruf oleh istri tuannya yang bernama Sophia.

Ia sadar, walaupun ia seorang budak, ia bisa sukses. Caranya adalah dengan mempunyai akses terhadap informasi dan ilmu pengetahuan. Alatnya adalah membaca. Iapun bertekad dan bersikeras untuk bisa membaca.Sebagai seorang budak ia diwajibkan bekerja dan terus bekerja tanpa henti. Waktu bebasnya hanya malam hari dan jam makan siang selama 1 jam kira-kira jam 12 sampai jam 1 siang.Dengan tekad kuat ia mencuri-curi waktu yaitu jam makan siangnya untuk belajar membaca kepada anak kulit putih tetangganya sehingga ia tidak bisa makan siang. Tapi ia rela demi menguasai ilmu alat menuju kesuksesan yaitu membaca. Begitu terus sampai akhirnya ia bisa membaca dan menggunakan waktu 1 jam nya untuk membaca sambil memperlancar bacaannya.Iapun membaca Koran bagian politiknya dan membaca berbagai jenis buku dari politik, konstitusi, sastra, sains, dan lain-lain.

Sampai akhirnya ia mempunyai kesadaran akan hak-hak asasinya sebagai manusia.Iapun kabur dari tuannya dan mulai menjadi pejuang hak-hak asasi bagi orang kulit hitam. Iapun sukses menjadi orator, editor, sastrawan, dan bahkan negarawan.

Kesuksesan yang dimulai dengan mengorbankan waktu makan siang dan makan siangnya.Jadi kalau anda adalah orang merdeka, tidak harus mengorbankan 1 jam waktu makan siang dan makan siangnya sekaligus anda lebih mungkin untuk sukses ketimbang Frederick Douglass.

Kalau yang anda korbankan adalah 1 jam waktu menonton gossip, 1 jam waktu jalan-jalan yang nggak jelas tujuannya, 1 jam bergosip, satu jam tidur siang untuk membaca buku anda lebih bisa sukses ketimbang Frederick Douglass.

Seandainya para supir di perkantoran sepanjang Jalan Thamrin-Sudirman menggunakan waktu berjam-jam ketika menunggu bossnya bukan untuk tidur, main judi, ngobrol ngalor ngidul, atau main perempuan melainkan untuk membaca buku, prospek orang, membangun relasi bisnis, atau promosi niscaya mereka akan menjadi orang sukses dan tidak selamanya menjadi supir.

Demi Kesuksesan maukah anda meluangkan waktu minimal 1 jam untuk membaca?

« Tips Life Skill : The Art of Giving

« Tips Life Skill : The Art of Giving
 »From:Isa AlamsyahTo:Members of Bisa!3
When:24 February at 11:49

Message:Tips Life Skill : The Art of Giving oleh Isa Alamsyah

Beramal juga ada ilmunya ada seninya.

Beramal baik sering kali diperumpamakan oleh Allah sebagai perdagangan.

Perdagangan berarti ada untung, ada rugi ada juga impas.Beramal sama seperti modal, modal banyak belum tentu untung banyak, kadang modal banyak malah rugi banyak.

Beramal banyak belum tentu pahalanya lebih banyak dari yang beramal kecil.

Di bawah ini adalah tips agar amal Anda efisien, berganda dan lebih bermanfaat di dunia dan akhirat.

==> Tip 1 : Lebih baik memberi sedikit bantuan pada orang banyak, daripada memberi banyak bantuan pada sedikit orang.

Kenapa?Amal akan dinilai kalau kita iklash dan tidak berharap balas budi kecuali balasan dari Allah.Dalam Islam kalau ada yang memberi pertolongan kita katakan "Jazakumullah" semoga Allah yang membalas, jadi memang konsepnya ketika kita menolong kita harus iklas tidak mengharap hutang budi. Kalau berharap hutang budi tidak iklas, maka tidak ada nilainya di akhirat, mungkin di dunia ada.Misalnya kita punya uang 1 juta, dan mau beramal Kita beri ke teman yang kesulitan. Suatu saat kita kesulitan kita minta bantuan dia, dia gak bantu mungkin kita akan bilang, dulu kan gue bantu elo! Itu tidak iklas, berarti kita mengingat ingat, ngebangkit. Berarti nilai amalnya hilang.Coba uang satu jutanya kita pecah jadi Rp 50.000 misalnya kita kasih ke satpam dekat rumah, tukang rumput, marbot mesjid, dll. MAka kita akan lupa ngasih siapa aja. Kalau mau hitung-hitungan juga malu, uangnya tidak seberapa. Sekalipun suatu saat kita terjebak hitung-hitungan dengan salah satunya, masih ada belasan amal lain yang bernilai. Hasilnya kita lebih iklas.

==> Tip 2 : Beramal dengan memilih lembaga atau orang yang memberi manfaat kepada lebih banyak orang.

Jika Anda ingin menyumbang 1 juta,Jika kita memberi donasi 1 juta ke yayasan panti asuhan, lembaga pendidikan, atau yayasan seni merawat pohon bonsai misalnya.Kira kira di sisi Allah lebih mulia mana?Mungkin secara nominal sama mulianya, karena sama-sama 1 juta pengorbanannya.Tapi coba pakai kalkulasi bisnis.Kemana satu juta tersebut lebih banyak memberi kebahagiaan?Nah yang lebih banyak manfaat dan membahagiakan, akan punya nilai lebih.

==> Tip 3 : Memilih amal yang meningkatkan produktifitas.

Anda mau bermal Rp 100.000Anda bisa memberi uang 100.000 ke pengemis untuk makan.Anda bisa memberi 100.000 ke adik yang mau pakai hura-huraatau ke pelajar yang rajin untuk beli buku dan peralatan sekolahatau ke pengusaha miskin yang bisa memutar uang 100.000 tersebut menjadi 120.000 dalam satu hari, lalu 20000 keuntungannya di makan, dan Rp 100,000 sisanya untuk miodal lagi dst.Pilihan ke siapa akan diberikan, akan berpengaruh terhadap nilai amal Anda.

==> Tip 4 : Memberi ketika dibutuhkan (Timing)
Parcaya atau tidak, memberi uang Rp 100.000 kepada orang yang lagi bengong dengan meminjamkan uang Rp 100.000 kepada orang yang butuh jelas lebih mulia yang kedua (sekalipun bentuknya pinjaman).Kenapa? Karena kedua nilai pertolongannya lebih tinggi, nilai kepuasannya juga tinggi bagi yang menerimaJadi timing memberi juga memberikan nilai tambah.

==> Tip 5 : Memberi sesuai kebutuhan
Kita punya uang 1 juta untuk disumbangkan ke 20 anak yatim.Lalu dengan serta merta kita beli baju, buku, dll. Kita sumbangkan.Tidak salah! tapi belum tentu efisien.Kalau saja kita beri masing2 Rp 50.000 mungkin ada yang beli buku, mungkin ada yang beli baju, mungkin ada yang menabung.Tapi yang pasti mereka menggunakan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Ini hanya sedikit coretan untuk membuat kita lebih efisien dan efektif dalam beramal. Pertimbangan amal ini sepenuhnya bisnis akhirat.Mungkin kalau pertimbangan kita matang dalam bisnis kita juga matang.

INGIN SUKSES TAPI TIDAK MAU BERBUAT SEPERTI ORANG YANG AKAN SUKSES

INGIN SUKSES TAPI TIDAK MAU BERBUAT SEPERTI ORANG YANG AKAN SUKSES 
»From:Agung Pribadi
To:Members of Bisa!3
When:25 February at 14:28

Message:INGIN SUKSES TAPI TIDAK MAU BERBUAT SEPERTI ORANG YANG AKAN SUKSES
Oleh: Agung Pribadi

“Banyak orang yang ke rumah saya dan ingin sukses seperti saya tapi belum tentu mau melakukan apa yang saya lakukan”, demikian kata seorang pegiat network marketing yang sukses.

“Saya menyingkirkan rasa malu untuk bekerja apa saja dan menawarkan dagangan apa saja untuk sukses.

Tapi orang-orang yang ingin sukses seperti saya belum tentu mau melakukan itu”.

Pernyataan yang tepat sekali. Banyak orang yang ingin sukses seperti Piyu PADI. Tapi belum tentu mau bekerja apa saja asal halal.
Piyu pernah bekerja kasar di bengkel sambil ke sana ke mari menawarkan demo tape grup PADI sebelum akhirnya sukses.

Banyak remaja ingin sukses seperti David Beckham, Susi Susanti atau Angelique Wijaya (salah seorang petenis putri Indonesia) tapi tidak mau menghentikan kebiasaan dugem atau berhenti melakukan hal-hal yang tidak berguna di mall-mall seperti yang dilakukan ketiga orang itu ketika mudanya.

Bukannya saya anti jalan-jalan ke mall, ke mall boleh-boleh saja asal bermanfaat.

Banyak orang ingin sukses dan berbodi bagus seperti pesinetron Adrian Maulana tapi tak mau mengikuti pola makan Adrian yang tidak mengonsumsi karbohidrat –kecuali sangat sedikit- dan hanya mengonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, dan protein.

Banyak orang ingin awet muda dan langsing seperti Titik Puspa tapi tidak disiplin dalam pola makan.

Banyak orang ingin mencapai gelar S3 tapi tak mau menyempatkan membaca buku 8 jam sehari seperti yang dilakukan Dr. Daud Rasyid.

Banyak orang ingin sukses tapi tidak mau bersilaturahmi, memperbanyak relasi, dan membangun network.

Nah mulai saat ini maukan kita melakukan hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang sukses? Atau hanya ingin kesuksesannya tapi tidak mau mencontoh apa yang dilakukan oleh orang-orang sukses itu?

Rafi with his Temperamental Tantrum....

selasa, 9 maret 2010

hari ini suasana hati ga ngenakin banget....ga tau kenapa..
kayanya salah satu penyebabnya karena rafi yang mulai berkenalan dengan tantrum, mulai bisa marah2 sendiri, gemeretan ( apa yah namanya, pokoknya dia bisa gemes sendiri ampe ditarik semua anggota badannya kaya geregetan gitu deh ), terus kalau dikasih tau marah, malah lempar2 apa aja yang dia pegang, atau ada di sekitar dia..

udah berapa malem ini rafi mulai ngadat2....

kemarin lusa begitu...lempar2 bola basket kasar, ibunya kasih tau pelan2 kalau main jangan kasar, nanti kena kepala sakit...kan kasian kalau kena orang..

eh rafi malah marah...dia malah lempar bolanya sambil kesel dan teriak sambil gemeretan gitu..
dikasih tau lagi baik2 teriak2 sambil marah...

akhirnya bolanya diambil, umpetin di lemari..sambil dikasih tau kalau itu ga boleh..nangis sejadi2nya....

ama ayahnya dikasih tau pelan2, nambah ngamuk...

aku coba diemin aja...aku cuekin...dia ke aku, minta ambilin tuh bola...masih ga aku kasih..
aku bilang : bola ibu simpen, karena rafi kasar...ibu kan minta rafi kalau main jangan kasar, jangan lempar2 bola keras2 ke kepala orang/badan orang..rafi malah sengaja...jadi karena rafi ga bisa dikasih tau ibu ama ayah, ibu simpen bola...

makin nangis sambil sejadi2nya....duh miris banget hati..
tapi aku juga ga mau ngebiarin dia dengan sifat tantrum dan kasarnya itu...takutnya kalo dibiarin nanti malah jadi menjadi2...kebawa sampe besar nanti..duh amit2 deh..naudzu billahi minzalik...jangan sampai yah nak...

aku diemin aja dulu, walau hati ngilu banget denger dia nangis begitu...

akhirnya ga tahan juga...aku gendong dia, aku peluk..dia mau...
waktu mau digendong ayah, dia ga mau...

kayanya dia ngerti sebenernya waktu aku marahin yah?dan karena dia merasa aku yang marahin dia, jadi dia berusaha ngejar aku...

mungkin ga sih begitu???

ya akhirnya aku gendong dia....aku peluk....aku ciumin...aku minta maaf, dan waktu aku minta dia kiss ibu: dia cium....

akhirnya aku ambil bolanya aku kasih...tapi aku kasih tau lagi supaya ga begitu...

aku sih ama si ayah ngerasa dia sebenernya ngerti...dan dia juga ngerti aku yang marahin dia, makanya kayanya dia mencoba mendekati aku...dan ga mau di gendong ayahnya....

berarti ngerti kan yah???

dari situ sih, terus dia main bolanya pelan2...

tapi semalam kejadian lagi dia ngamuk2.....habis sikat gigi dan lap badan mau tidur...diangkat dari kamar mandi, ngamuk2...karena masih mau main air....

keluar kamar mandi sambil marah2 lagi...teriak2 sambil banting sikat gigi...

aku liatin aja..terus sikat gigi yang dia banting aku ambil, aku bilang, : ya udah kalau marah2 begitu, sikat giginya ibu ambil...ga usah main sikat gigi....

tambah marah dia...nangis sejadin2nya...sambil gemeretan lagi....aku gendong bawa ke kamar...di kamar masih ngamuk....

aku kasih tau pelan2...masih teriak2....akhirnya semalem lampu kamar kita matiin...terus aku sodorin "enen" dia diem dia nyusu..ehhhhh ga lama....lanjut lagi gitu..tuh teriak2 sambil nangis...

waduhhhh.....( kaya sinetron banget deh... acting banget ).....

akhirnya kita diemin, terserah mau apa.....sambil nangis2 akhirnya nyari ibunya...cape kali yah ngamuk2 ga jelas...dia nyari susu, enen eh terus tidur....setelah ngamuk2 didiemin....

huhhhhhhhhhhhhh......perang batin rasanya...capeeeee banget yah ngadepin anak tantrum..
bukan cape ngikutin dia, tapi cape harus perang batin ama nurani..

satu sisi ga tegaaa banget liat rafi nangis kejer kaya gitu berlinang air mata pula...tapi kalo dibaekin dan diikutin maunya apa itu juga bener???nanti malah dia merasa perilaku itu dibolehin ama orang tuanya...dan jadi tuman sampe besar...

bener deh cuappeeeee banget semalam....sampe sekarang aja masih ngantuk..ampe tadi terjadi insiden "penghapusan file mailing list di system"...untung aja langsung contact ke thailand/finland..dan alhamdulillah file itu masih bisa ke restore..

tapi bener yah...susah ngadepin anak tantrum...kita orang tua juga jadi stress dan ikut2an uring2an...

yah kaya hari ini deh....masuk kantor lemes ga bergairah..ampe males ngapai2n, eh malah delete file...

akhirnya malah browsing file tentang si anak tantrum itu..dan ketemu beberapa file yang bisa di liat

duh mudah2an masih dikasih kesabaran, kekuatan yang buat mendidik rafi, dan mengajari apa yang baik buat dia , dan bisa berkomunikasi dengan baik juga ama rafi....jadi dia ngerti..kalau kita , orang tuanya, ga marah ama dia...cuman kita tidak senang dengan perilakunya...

susah yah ternyata....menerapkan apa yang kita baca dari pareting book/article , for learning how to be a good parents for our children...

Ya Allah, Ya Robbi..kasih kami kesabaran, kekuatan untuk bisa mendidik anak kami, menjadi anak yang sholeh, yang baik & berperilaku santun...Amin...

below are some good article about tantrum :

================================================================
http://wanatirta.wordpress.com/2007/04/07/temper-tamtrum-dan-tips-mengatasinya/
( thanks to wanatirta for these article )

Istilah temper tamtrum saya baca di Koran Tempo terbitan hari Minggu edisi 1 April 2007. Istilah tersebut ditujukan untuk anak-anak yang suka marah-marah tidak jelas, atau tiba-tiba saja ngamuk pada saat sedang asyik bermain atau jalan-jalan.

Temper tantrum ini katanya biasa terjadi pada anak menjelang umur tiga tahun. Pas sudah dengan umur anak saya yang juga saat ini punya kebiasaan seperti di atas, tiba-tiba saja ngambek tanpa sebab, kita tanya maunya apa enggak tahu, di suruh main saja enggak mau, pegang mainan di banting atau di lempar. Pusing juga jadinya.

Kata penulisnya ”anak usia segitu sedang belajar emosi” mungkin juga begitu.
Dalam tulisan di koran tersebut bahwa anak mengalami temper tantrum ketika merasa frustasi. Frustasi karena banyak yang ingin dilakukan tetapi tidak bisa, berkomunikasi tidak nyambung, jadi biasanya diekspresikan dengan berteriak, menangis dan merajuk.

Kalo anak sudah kumat seperti ini, katanya kita tidak usah panik dan tetap bersifat suportif terhadap anak, tak perlu marah atau bahkan memukul (emang gampang sich kalo ngomong mah, kalo ngalamin kadang kesalnya minta ampun, terpaksa kita deh yang berteriak dalam hati). Katanya lagi, anak belajar ngamuk dari orang-orang terdekat, nah loh.

Pengalaman pribadi pun pernah seperti di atas, membiarkan permintaanya tidak dikabulkan, walaupun sudah menangis keras-keras. Hasilnya adalah dia minta susu dan tertidur.

Tetapi percaya dech kadang kita tidak tega kalo dia menangis keras sampai suara hilang, apalagi kalo masih ada uang di saku, keseringan kita yang kalah.


Berikut adalah tips mengatasi temper tantrum anak (sumber Koran Tempo, 1 April 2007)
=> tetap tenang. Beri anak waktu menguasi diri nya sendiri
=> jangan hiarukan anak hingga dia bisa lebih tenang
=> lakukan apapun yang sedang anda lakukan selama masa tantrum berlangsung
=> jangan memukul atau melakukan hukuman fisik apapun
=> jangan menyerah pada tantrum anak, begitu menyerah mereka akan belajar mempergunakan perilaku tak pada tempatnya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan
=> jangan menyuap anak dengan hadiah untuk menghentikan tantrum. Anak-anak akan belajar bertindak tak semestinya untuk mendapatkanya
=> singkirkan barang-barang yang berpotensi bahaya dari jangkuan anak-anak

===================================================================

Dua Macam Tantrum Yang Perlu Anda Tahu
di copas dari : http://n4il4.multiply.com/journal/item/233 ==> thanks for these owner of the blog...

Namanya anak-anak, cepat atau lambat sejak usia dini dia akan mulai tantrum juga. Si kecil Dea mungkin cuma merengek saat minta tambah kue, sedangkan saudaranya Tomy mungkin malah meraung-raung jika tak dibelikan mainan yang ia minta. Alice keluar tantrum-nya ketika si mama menyuruhnya mandi pagi untuk segera berangkat sekolah, sementara dia lagi asyik main boneka begitu bangun tidur. Alhasil, dia pun jadi terlambat berangkat sekolah. Anehnya hal serupa tapi tak sama bisa terjadi lagi di lain kesempatan dalam bentuk yang berbeda pula.

Ada anak yang tantrumnya oke-oke saja (namun sudah cukup bikin hati ortu gemas), tapi ada juga anak yang tantrumnya berbahaya sampai membenturkan kepala, memecahkan atau melempar barang dsb. Yang lebih repot jika tantrum ini di depan publik, ortu bisa merasa malu dan seringkali terpaksa menuruti permintaan anak untuk menyelamatkan muka. Misalnya jika ortu mengajak anaknya ke supermarket lalu si anak melihat ada permen coklat dan dia tidak dibelikan, bisa jadi dia tantrum di supermarket. Bisa dibayangkan betapa malunya si ibu ketika semua perhatian tertuju padanya seolah-olah masing-masing orang ingin berbicara :
“ Gimana sih, ngurus anak gak becus “»,
“ Halah Cuma permen coklat beliin aja deh, bakhil banget sih “,
“Kasihan, mungkin ibunya gak punya duit”,
“Duh, anak manja gitu dibawa ke supermarket, bikin ribet aja”
“Ayooo, cepat lakukan sesuatu biar anakmu berhenti tantrum !!!”
dan segudang imajinasi muncul di kepala si ibu.

Anda pernah mengalami demikian ? Pasti pernah deh, bohong kalo nggak pernah. Semua anak pernah tantrum dalam bentuk,kadar yang serta sebab yang berbeda pula. Yang penting anda tahu adalah membedakan jenis tantrumnya itu apa, biar bisa segera menanganinya secara tepat. Tantrum anak bisa mempengaruhi orang sekitarnya, bukan saja si ibu. Jadi tangani lebih tepat sesuai jenisnya. Mungkin pada awalnya anda belum terbiasa tapi lama-lama akan ketahuan juga.


Menurut Stanley Turecki, M.D seorang psikiatris anak dan keluarga yang juga diplomat dari The American Board of Psychiatry and Neurology, ada dua jenis Tantrum yang perlu kita tahu, yaitu :
=> Manipulative tantrum, yaitu tantrum akibat si anak tidak dituruti kemauannya. Misalnya si anak minta dibelikan permen di supermarket, seperti contoh diatas. Jika si ibu gara-gara merasa malu, terpaksa membelikan permen, anak akan salah persepsi dan menganggap bahwa jika dia tantrum krn ingin dibelikan sesuatu, akhirnya pasti dibelikan juga biarpun awalnya si ibu berusaha tegas untuk menolak permintaannya.

=> Temperamental tantrum, yaitu tantrum karena temperamennya tidak dipahami. Misalnya si Alice yang tantrum krn disuruh mandi pagi selagi masih asyik main boneka setelah bangun tidur, sebetulnya ini karena dia punya adaptasi rendah. Jadi dia tidak bisa dipaksa untuk berubah kegiatan dalam sejenak, jika si ibu tidak tahu hal yang serupa tapi tak sama akan berubah lagi. Lain waktu dia akan tantrum jika asyik nonton tv dan disuruh makan.

Perlu anda tahu, pernah ada penelitian tentang temperamen yang dilakukan oleh Stella Chess. Beliau meneliti 138 bayi hingga dewasa secara mendetil dan akhirnya hasil penelitian yang terkenal di dunia psikologi dengan nama The New york Longitudinal Study ini menemukan ada 9 macam temperamen anak yang dibawa sejak lahir. Dalam kedua buku yang ditulis Stanley Turecki MD beliau menambahkan 1 lagi temperamen bawaan anak, sehingga kini dikenal 10 macam temperamen (bisa jadi kelak akan ketahuan temperamen tambahan lainnya).


Begitu pentingnya memahami temperamen anak ini, sehingga kini di negara-negara maju, para dokter anak pun disarankan mempelajari psikologi anak, termasuk memahami ke-10 temperamen anak tersebut. Ini karena kesehatan anak bukan hanya fisik, tetapi psikis juga. Dan jika temperamen anak tidak dipahami orangtuanya, anak bisa mengalami stress hingga depresi yang sepertinya sakit secara fisik, tetapi si dokter tidak menemukan apapun. Itu sebabnya, para dokter anak yang memahami temperamen anak, bisa memberikan saran dan nasehat bagi para orang tua pasiennya.

Ada beberapa ciri yang ditulis Dr. Turecki mengenai kedua jenis tantrum diatas :

Manipulative tantrum tidak sehebat temperamental tantrum
Manipulative tantrum gampang ketahuan sebabnya (yaitu kemauan anak yang nggak dituruti), gak usah ditebak-tebak lagi. Misalnya dia nangis karena nggak dibeliin boneka, ya itu sebabnya.
Sedangkan temperamental tantrum agak susah ditebak sebabnya (terutama bagi yang belum memahami 10 temperamen bawaan anak)

Jika melihat reaksi kita , anda akan merasa kasihan jika anak anda sedang dalam temperamental tantrum (khususnya jika anda sudah mengenal temperamennya); mungkin anda akan berkata dalam hati “Ya begitulah dia, tapi mau bagaimana lagi ya”...dsb.

Sebaliknya jika anak sedang dalam manipulative tantrum, anda akan langsung tahu sebabnya dan merasa jengkel. Jika anda termasuk orangtua yang tegas dan tak mau memanjakan anak, anda akan berpikir “Ah, dia berusaha keras biar dituruti”.

TIPS MENANGANI MANIPULATIVE TANTRUM

=> Jangan dituruti kecuali apa yang anda larang itu tidak terlalu penting, sekali-sekali kita perlu flexible juga. Tapi flexible pun harus pintar, agar anak tidak semaunya sendiri kelak. Jika anda melarang anak makan kue sebelum makan malam dan si anak tantrum, anda harus tegas melarang agar dia dispilin. Tapi jika anda sedang mengundang teman untuk makan malam bersama dan anak tantrum minta kue sebelum jam makan tiba, apa salahnya diberi dulu kuenya. Seorang ibu bisa berkata “Hari ini hari spesial karena ada om dan tante yang kerumah, sekarang kamu bisa makan 1 kue sebelum makan malam. Dalam 15 menit kita akan makan bersama jadi 1 kue sudah cukup, nak. Sekarang, ayo main dulu sampai jam makan tiba”.

=>Jadi pada kondisi normal, anda harus mengirim pesan lewat reaksi anda bahwa tantrum anak tidak mempengaruhi keputusan anda. Jika sekali saja, anda menuruti kemauan anak dalam kondisi normal, anak akan menang dan kelak akan tantrum lagi agar dituruti kemauannya.

=> Saat anak tidak dalam kondisi tantrum, cobalah bicara dari hati kehati. Katakan padanya bahwa dia tidak bisa tantrum agar kemauannya dituruti, karena jika anda melarang anda akan tetap tegas.

=> Saat anak tantrum krn kemauannya tidak dituruti, anda justru harus tegas, jangan melunak dan terlalu simpati. Jangan katakan ‘Maaf sayang kamu jadi nangis dan marah karena mama larang kamu makan kue sebelum jam makan malam. Nanti sesudah makan kan bisa makan kuenya”. Tapi katakan “Nggak, kamu gak bisa makan kue sebelum jam makan malam tiba, titik. Dan mama minta kamu berhenti menangis-nangis, gak ada gunanya kamu toh gak bisa makan kuenya. Nanti mama beri setelah makan malam selesai”.

=>Tehnik paling oke adalah mengalihkan perhatian anak yang sedang tantrum, yaitu lakukan sesuatu yang bisa membuat dia lupa pada apa yang ia inginkan saat itu yang membuat dia jadi tantrum. Misalnya suruh anak melihat ada berita apa di tv atau suruh anak main boneka dulu dsb.

=>Jangan satu ruangan dengan si anak yg lagi tantrum, jika bisa. Seperti saran Jane Nelsen dalam serial buku Positive discipline, Dr Turecky juga menyarankan anak untuk cooling-off dulu agar meredahkan tantrumnya. Disinilah time-out bisa dilakukan, hanya saja time out bukanlah hukuman, melainkan cara agar anak bisa meredahkan tantrum di tempat tertentu. Jika anda satu ruangan dengan anak yang tantrum, anda berdua bisa sama-sama stress. Apalagi anak yang benar-benar persisten, jika tidak dituruti bisa lama tantrumnya. Jika tak bisa, cukuplah anda yang menghindar pergi ke ruangan lain. Jangan lupa untuk menjelaskan pada anak (disaat lain, bukan saat tantrum) bahwa dia harus ke ruangan tertentu agar tantrumnya berhenti atau andalah yang pergi keruangan lain agar tantrumnya berhenti. Ini karena si anak bisa salah faham, mengira anda tak peduli padanya jika anda pergi ke ruangan lain atau mengira dia sedang dihukum jika ditaruh di ruang tertentu selama time out.

Saran bagus untuk time-out dari John Gray Ph. D adalah sesuaikan umur anak dalam hitungan menit, setiap time out. Misalnya 1 menit untuk umur 1 tahun, 2 menit untuk 2 tahun dst. Ini karena bagi anak-anak, waktu itu panjang sekali, berbeda dengan kita yang sudah dewasa, waktu seolah-olah terbang begitu cepat. Tahu-tahu sudah malam. Tahu-tahu sudah weekend lagi. Jadi taruh anak di tempat tertentu (misalnya di kamarnya), jika ia berusia 2 tahun katakan “Kamu harus ke kamar 2 menit krn mama ingin kamu berhenti menangis” Atau “Masuk ke kamarmu, mama ingin dalam 2 menit kamu berhenti menangis”. Tentu bagi anak yang belum mengerti soal jam, dia tidak bisa membedakan 1 menit itu berapa lama. Karena itu,adalah baik jika ortu segera menyuruh dia keluar kamar sebelum menit itu selesai, pada saat-2 awal mengenalkan proses time-out agar si anak tahu bahwa time out itu tidak lama. Jangan lupa untuk bersikap netral jika si anak selesai time-out, jangan tetap marah. Begitu anda dapati anak berhenti tantrum saat keluar kamar (atau saat anda kembali seruangan dengan dia), cobalah duduk dan tatap matanya lalu katakan bahwa anda senang si anak mengerti bahwa larangan anda itu tegas dan tak bisa dirubah saat itu biarpun dia menangis keras. Jangan lupa untuk katakan bahwa anda masih menyayanginya biarpun anda sempat jengkel karena dia memaksakan permintaannya. Ini untuk mencegah anak merasa anda musuhi hingga dihukum masuk ke kamarnya (ingat ini hanya salah persepsi si anak saja). Saat ini, karena anak sudah tenang, anda baru bisa menjelaskan (mungkin sekian kalinya), bahwa tujuan anda menyuruh dia ke kamar sekian menit hanya untuk meredakan amarahnya karena hal itu kurang bagus.

=> Jika terpaksa tetap seruangan atau bersama si anak saat dia tantrum, berusahalah bersikap cuek bebek. Cobalah melanjutkan kegiatan anda tanpa memberi perhatian sedikitpun pada si anak yang sedang tantrum. Si anak pelan-2 akan mulai membaca pesan bahwa tantrumnya nggak berhasil merubah keputusan anda dan kelak akan berhenti sendiri.

=> Jika si anak mulai melukai diri sendiri saat tantrum atau mulai merusak barang, tentu anda harus turun tangan untuk mencegahnya. Maka jika anda pernah tahu anak anda merusak barang atau melukai diri sendiri jika marah dan anda menyuruh dia time-out di ruang lain, tengoklah sebelum time-out berakhir agar anda tahu dia tidak melakukan sesuatu yang berbahaya.

Proses-proses diatas tentu mengagetkan si anak jika anda belum pernah melakukannya, maka jangan kaget jika anak akan mencoba tantrum lagi jika keinginan lainnya tidak dituruti. Tetaplah tegas dan coba cara-cara yang disarankan para ahli anak diatas, jika cara yang satu tidak berhasil cobalah lainnya atau kombinasikan satu cara dengan lainnya, anda pasti tahu deh. Lama-lama anak akan mulai tahu diri dan makin lama makin berkurang tantrumnya dan kelak dia akan langsung menurut jika dilarang.

Tips Menangani Temperamental Tantrum

Yang jelas anda harus kenal ke-10 jenis temperamen dan anda benar-2 mengenal temperamen tipe apa saja yang ada pada anak anda, agar anda bisa yakin bahwa tantrum dia adalah karena temperamen, bukan manipulative. Hal ini bisa dibaca tersendiri
Jika si anak tantrum dan anda yakin itu temperamental, Stanley Turecky M.D menyarankan :
=> Bersikaplah lebih lunak dan simpatik jika anda yakin ini tantrum akibat temperamennya.
=> Biasanya tantrum jenis ini lebih kuat dan anda merasa si kecil sedang tak bisa mengontrol dirinya sendiri.
=> Jangan menghindari anak, tapi justru anda harus secara fisik bersama si anak (berbeda dengan manipulative tantrum yang justru harus anda hindari). Peluklah dia jika dia suka dipeluk (ada anak yang tak mau kontak fisik lho, dan ini harus anda mengerti bukan salah anda dan dia bukan termasuk anak aneh). Katakan dengan lemah lembut bahwa anda memahami mengapa dia marah dan jika ia ingin menyendiri biarkan dia menyendiri untuk meredahkan amarahnya. Anak lain mungkin akan mulai terisak-isak dalam pelukan anda dan akan langsung tenang jika anda berempati pada perasaannya.
=> Jangan terlalu panjang mendiskusikan apa yang membuat dia marah, kecuali jika si anak mau membicarakannya. Maka cara nomor 3 diatas bisa dilanjutkan dengena bercerita bahwa anda mungkin akan marah juga jika dalam kondisi yang sama, lalu jelaskan mengapa anda melakukan hal yang membuat ia marah bahwa itu bukan untuk membuat dia marah. Misalnya si Alice yang sejak bangun tidur langsung main boneka, tidak langsung mandi padahal sudah harus ke sekolah bisa keluar tantrumnya jika disuruh mandi langsung. Setelah tenang dalam pelukan anda, baru katakan bahwa dia bisa terlambat sekolah dan akan malu pada teman-temannya jika dia terlambat, sehingga dia harus segera mandi bukannya main boneka. Anda toh bisa menambahkan bahwa dia bisa main boneka usai sekolah nanti. Jadi diskusikan dan nasehati hanya setelah tantrum selesai atau dia dalam kondisi tenang, bukan saat tantrum.
=> Coba alihkan perhatiannya jika bisa (ini bagus sekali jika dia gampang beradaptasi pada perubahan). Yang ini dibicarakan pada artikel tentang 10 temperamen anak.
=>Jika terpaksa, cobalah tunggu hingga tantrumnya mereda, walaupun terasa berat jika anak berintensitas tinggi (bersuara keras jika tantrum) dan sudah terkunci mati pada tantrumnya sehingga tantrumnya panjang nggak reda-reda. Kalau anda nggak kuat, mungkin anda bisa menyuruh dia di ruangannya dan anda keluar sebentar saja, lalu segera kembali untuk memeluknya. Bahkan Dr. Turecki menulis mungkin anda perlu aspirin dan menutup telinga akibatnya

Jika anda mengenal betul temperamen anak anda, anda mungkin bisa mencegah tantrum sejak awal. Misalnya anak yang sensitive pada tekstur sweater yang anda belikan, tak perlu dipaksa memakainya jika dia tantrum. Cukup lepaskan saja. Bisa jadi dia tetap marah setelah dilepas karena dia sudah “terkunci” pada amarahnya, tetapi setidaknya jauh lebih baik daripada si anak diharuskan memakai sweater tersebut selama perjalanan. Ini bukan menyerah pada si anak, tetapi anda bertindak pintar sebagai orangtua yang memahami temperamen anak anda.

Jadi ada 2 perbedaan besar menangani 2 jenis tantrum :
Tetap tegas pada tantrum yang manipulatif
Melunak dan berempati pada tantrum yang temperamental.

Jika tantrum terjadi di depan publik, bawa anak anda menjauh dari publik secepatnya. Jangan bingung di depan umum. Jika anda membawa mobil, bawa anak untuk duduk di mobil, jadi tantrumnya hanya di mobil. Jika tak bisa, bawa ke kamar mandi umum atau ket aman atau ketempat yang sepi, dan biarkan dia melepas amarahnya disitu sambil anda awasi. Percuma jika anda bertahan di depan umum menghadapi anak yang lagi tantrum apalagi temperamental tantrum, karena orang akan merasa heran kenapa anda justru melunak saat anak tantrum.

=========================================================================


Temper Tantrum (untuk selanjutnya disebut sebagai Tantrum) seringkali muncul pada anak usia 15 (lima belas) bulan sampai 6 (enam) tahun. Tantrum biasanya terjadi pada anak yang aktif dengan energi berlimpah. Tantrum juga lebih mudah terjadi pada anak-anak yang dianggap "sulit", dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1.Memiliki kebiasaan tidur, makan dan buang air besar tidak teratur.
2.Sulit menyukai situasi, makanan dan orang-orang baru.
3.Lambat beradaptasi terhadap perubahan.
4.Moodnya (suasana hati) lebih sering negatif.
5.Mudah terprovokasi, gampang merasa marah/kesal.
6.Sulit dialihkan perhatiannya.

Tantrum termanifestasi dalam berbagai perilaku. Di bawah ini adalah beberapa contoh perilaku Tantrum, menurut tingkatan usia:

1. Di bawah usia 3 tahun:
* Menangis
* Menggigit
* Memukul
* Menendang
* Menjerit
* Memekik-mekik
* Melengkungkan punggung
* Melempar badan ke lantai
* Memukul-mukulkan tangan
* Menahan nafas
* Membentur-benturkan kepala
* Melempar-lempar barang

2. Usia 3 - 4 tahun:
* Perilaku-perilaku tersebut diatas
* Menghentak-hentakan kaki
* Berteriak-teriak
* Meninju
* Membanting pintu
* Mengkritik
* Merengek

3. Usia 5 tahun ke atas
* Perilaku- perilaku tersebut pada 2 (dua) kategori usia di atas
* Memaki
* Menyumpah
* Memukul kakak/adik atau temannya
* Mengkritik diri sendiri
* Memecahkan barang dengan sengaja
* Mengancam

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya Tantrum.

Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Terhalangnya keinginan anak mendapatkan sesuatu.
Setelah tidak berhasil meminta sesuatu dan tetap menginginkannya, anak mungkin saja memakai cara Tantrum untuk menekan orangtua agar mendapatkan yang ia inginkan, seperti pada contoh kasus di awal.

2. Ketidakmampuan anak mengungkapkan diri.
Anak-anak punya keterbatasan bahasa, ada saatnya ia ingin mengungkapkan sesuatu tapi tidak bisa, dan orangtuapun tidak bisa mengerti apa yang diinginkan. Kondisi ini dapat memicu anak menjadi frustrasi dan terungkap dalam bentuk Tantrum.

3. Tidak terpenuhinya kebutuhan.
Anak yang aktif membutuh ruang dan waktu yang cukup untuk selalu bergerak dan tidak bisa diam dalam waktu yang lama. Kalau suatu saat anak tersebut harus menempuh perjalanan panjang dengan mobil (dan berarti untuk waktu yang lama dia tidak bisa bergerak bebas), dia akan merasa stres. Salah satu kemungkinan cara pelepasan stresnya adalah Tantrum.
Contoh lain:
anak butuh kesempatan untuk mencoba kemampuan baru yang dimilikinya. Misalnya anak umur 3 tahun yang ingin mencoba makan sendiri, atau umur anak 4 tahun ingin mengambilkan minum yang memakai wadah gelas kaca, tapi tidak diperbolehkan oleh orangtua atau pengasuh. Maka untuk melampiaskan rasa marah atau kesal karena tidak diperbolehkan, ia memakai cara Tantrum agar diperbolehkan.

4. Pola asuh orangtua
Cara orangtua mengasuh anak juga berperan untuk menyebabkan Tantrum. Anak yang terlalu dimanjakan dan selalu mendapatkan apa yang diinginkan, bisa Tantrum ketika suatu kali permintaannya ditolak. Bagi anak yang terlalu dilindungi dan didominasi oleh orangtuanya, sekali waktu anak bisa jadi bereaksi menentang dominasi orangtua dengan perilaku Tantrum. Orangtua yang mengasuh secara tidak konsisten juga bisa menyebabkan anak Tantrum.

Misalnya, orangtua yang tidak punya pola jelas kapan ingin melarang kapan ingin mengizinkan anak berbuat sesuatu dan orangtua yang seringkali mengancam untuk menghukum tapi tidak pernah menghukum.

Anak akan dibingungkan oleh orangtua dan menjadi Tantrum ketika orangtua benar-benar menghukum. Atau pada ayah-ibu yang tidak sependapat satu sama lain, yang satu memperbolehkan anak, yang lain melarang. Anak bisa jadi akan Tantrum agar mendapatkan keinginannya dan persetujuan dari kedua orangtua.

5. Anak merasa lelah, lapar, atau dalam keadaan sakit.
6. Anak sedang stres (akibat tugas sekolah, dll) dan karena merasa tidak aman (insecure).


Cara Mengatasi
Dalam buku Tantrums Secret to Calming the Storm (La Forge: 1996) banyak ahli perkembangan anak menilai bahwa Tantrum adalah suatu perilaku yang masih tergolong normal yang merupakan bagian dari proses perkembangan, suatu periode dalam perkembangan fisik, kognitif dan emosi anak. Sebagai bagian dari proses perkembangan, episode Tantrum pasti berakhir.

Beberapa hal positif yang bisa dilihat dari perilaku Tantrum adalah bahwa dengan Tantrum anak ingin menunjukkan independensinya, mengekpresikan individualitasnya, mengemukakan pendapatnya, mengeluarkan rasa marah dan frustrasi dan membuat orang dewasa mengerti kalau mereka bingung, lelah atau sakit.


Namun demikian bukan berarti bahwa Tantrum sebaiknya harus dipuji dan disemangati (encourage). Jika orangtua membiarkan Tantrum berkuasa (dengan memperbolehkan anak mendapatkan yang diinginkannya setelah ia Tantrum, seperti ilustrasi di atas) atau bereaksi dengan hukuman-hukuman yang keras dan paksaan-paksaan, maka berarti orangtua sudah menyemangati dan memberi contoh pada anak untuk bertindak kasar dan agresif (padahal sebenarnya tentu orangtua tidak setuju dan tidak menginginkan hal tersebut).


Dengan bertindak keliru dalam menyikapi Tantrum, orangtua juga menjadi kehilangan satu kesempatan baik untuk mengajarkan anak tentang bagaimana caranya bereaksi terhadap emosi-emosi yang normal (marah, frustrasi, takut, jengkel, dll) secara wajar dan bagaimana bertindak dengan cara yang tepat sehingga tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain ketika sedang merasakan emosi tersebut.

Jika Tantrum tidak bisa dicegah dan tetap terjadi, maka beberapa tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua adalah:
Memastikan segalanya aman. Jika Tantrum terjadi di muka umum, pindahkan anak ke tempat yang aman untuknya melampiaskan emosi. Selama Tantrum (di rumah maupun di luar rumah), jauhkan anak dari benda-benda, baik benda-benda yang membahayakan dirinya atau justru jika ia yang membahayakan keberadaan benda-benda tersebut. Atau jika selama Tantrum anak jadi menyakiti teman maupun orangtuanya sendiri, jauhkan anak dari temannya tersebut dan jauhkan diri Anda dari si anak.
Orangtua harus tetap tenang, berusaha menjaga emosinya sendiri agar tetap tenang. Jaga emosi jangan sampai memukul dan berteriak-teriak marah pada anak.
Tidak mengacuhkan Tantrum anak (ignore). Selama Tantrum berlangsung, sebaiknya tidak membujuk-bujuk, tidak berargumen, tidak memberikan nasihat-nasihat moral agar anak menghentikan Tantrumnya, karena anak toh tidak akan menanggapi/mendengarkan. Usaha menghentikan Tantrum seperti itu malah biasanya seperti menyiram bensin dalam api, anak akan semakin lama Tantrumnya dan meningkat intensitasnya. Yang terbaik adalah membiarkannya. Tantrum justru lebih cepat berakhir jika orangtua tidak berusaha menghentikannnya dengan bujuk rayu atau paksaan.
Jika perilaku Tantrum dari menit ke menit malahan bertambahburuk dan tidak selesai-selesai, selama anak tidak memukul-mukul Anda, peluk anak dengan rasa cinta. Tapi jika rasanya tidak bisa memeluk anak dengan cinta (karena Anda sendiri rasanya malu dan jengkel dengan kelakuan anak), minimal Anda duduk atau berdiri berada dekat dengannya. Selama melakukan hal inipun tidak perlu sambil menasihati atau complaint (dengan berkata: "kamu kok begitu sih nak, bikin mama-papa sedih"; "kamu kan sudah besar, jangan seperti anak kecil lagi dong"), kalau ingin mengatakan sesuatu, cukup misalnya dengan mengatakan "mama/papa sayang kamu", "mama ada di sini sampai kamu selesai". Yang penting di sini adalah memastikan bahwa anak merasa aman dan tahu bahwa orangtuanya ada dan tidak menolak (abandon) dia.